Menyelami Rumit Masalah Keluarga Suryana hingga Buka Sayembara Rp250 Juta

Menyelami Rumit Masalah Keluarga Suryana hingga Buka Sayembara Rp250 Juta

Faizal Amiruddin - detikJabar
Jumat, 12 Jan 2024 10:12 WIB
Suryana dan uang ratusan juta Rupiah yang ia siapkan bagi siapapun  yang bisa mendamaikan ia dan keluarganya di Tasikmalaya
Suryana dan uang ratusan juta Rupiah yang ia siapkan bagi siapapun yang bisa mendamaikan ia dan keluarganya di Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Merasa tak mampu menyelesaikan permasalahan keluarganya, Rae Suryana (66), warga Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya membuat sayembara berhadiah Rp 250 juta.

Duit seperempat miliar itu akan dia berikan kepada siapa saja yang mampu mendamaikan lagi hubungan dia dengan anak dan istrinya.

Sudah hampir 3 tahun, Suryana dengan anak dan istrinya dirundung konflik. Selama itu pula dia hengkang dari rumahnya di daerah Cibeureum, Kota Tasikmalaya yang dilengkapi fasilitas lift.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski merasa terusir dari rumahnya, faktanya Suryana tidak hidup terlantar. Dia masih bisa menempati aset-aset properti miliknya yang lain dan hidup berkecukupan. Dia juga mengatakan beberapa waktu lalu baru saja melepas kepemilikan sebuah objek wisata alam miliknya.

Namun, materi tak cukup memupus gundah, sehingga dia memutuskan membuat sayembara Rp 250 juta. "Kalau siang saya ditemani beberapa pegawai, tapi kalau malam kesepian," kata Suryana.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku, merindukan peran sebagai kepala keluarga yang dipatuhi oleh anak dan istrinya. Keinginan itu juga yang menjadi syarat dari sayembaranya.

"Syaratnya keluarga saya harus nurut kepada saya, nurutnya itu selama yang saya inginkan tidak bertentangan dengan hukum agama, hukum negara dan hukum adat," kata Suryana.

Ditanya lebih lanjut mengenai inti permasalahan sehingga dia terlibat konflik dengan anak dan istri, Suryana mengaku tak tahu pasti.

"Tujuan sayembara ini bahwa barangkali ada yang bisa dan mampu karena sudah 11 langkah saya lakukan untuk mediasi, gagal terus. Barangkali ada yang bisa mendamaikan dari hati ke hati, yang bisa meluluhkan keluarga saya dan meluluhkan saya sendiri. Karena saya sendiri tidak tahu persis apa masalahnya," kata Suryana.

Walau mengaku, tak tahu inti masalah keluarganya, tapi Suryana banyak mengutarakan penggalan-penggalan permasalahan. Salah satunya momen ketika dia dituduh berselingkuh sehingga dia terpancing emosi.

"Ada pun saya marah, itu karena saya dicemburui, kepada orang yang tidak ada sama sekali hubungan asmara. Tidak ada, dan saya dituduh ada hubungan asmara dengan anak tersebut. Dan terbukti anak tersebut sudah nikah. Karen terus dituduh, saya hilang kesabaran," kata Suryana.

Masalah lain yang dia ungkapkan adalah kondisi mayoritas aset-aset berharga yang secara formal dimiliki atas nama istri, anak dan menantunya.

"96 persen aset saya atas nama istri, anak dan menantu. Dari dulu saya memang begitu, tak semua saya kuasai," kata Suryana.

Dia mengatakan jika perdamaian antara dia dan keluarganya tak tercapai maka dia akan menggugatnya secara hukum. Kerumitan masalah yang dia ungkapkan tak cukup sampai di sana, saat ini dia juga sedang menghadapi gugatan cerai dari istrinya.

"Kemarin ada gugatan cerai, tidak, tidak akan saya jatuhkan talak," kata Suryana.

Masalah lain yang dia ungkap adalah perkara perdata mengenai gugatan yang dia layangkan atas kepemilikan rumah. "Sedang berjalan di pengadilan, sekarang sedang tahap mediasi," kata Suryana.

Dia mengaku menyesalkan dalam proses mediasi, istri, anak dan menantunya tidak hadir. Saat mediasi dia hanya bertemu dengan pengacara. "Padahal saya berharap mediasi itu jadi cara untuk perdamaian," kata Suryana.

Suryana mengaku selama ini sudah berupaya membuka upaya damai. Bahkan dia menyebut sudah melakukan 11 langkah mediasi. Mulai dari melibatkan sanak saudara, tokoh masyarakat dan lainnya. Tapi semua upaya gagal.

Suryana mengaku terakhir melakukan mediasi sendiri pada momen Lebaran tahun 2022 lalu. Alih-alih berdamai, pertemuan itu malah membuat kedua belah pihak saling mengumbar emosi. "Lebaran kemarin lalu, saya datang ke sana. Tapi ada pihak lain yang malah marah-marah, akhirnya saya juga terpancing. Mediasi gagal," kata Suryana.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads