Detik-detik Banjir Melanda Dayeuhkolot, Warga: Mirip Tsunami

Detik-detik Banjir Melanda Dayeuhkolot, Warga: Mirip Tsunami

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 11 Jan 2024 22:41 WIB
Banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikjabar).
Kabupaten Bandung -

Banjir melanda Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kamis (11/1/2024). Sejumlah warga hingga saat ini masih terjebak di dalam rumahnya masing-masing.

Pantauan detikJabar, petugas gabungan terus melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir di area permukiman. Terlihat ada beberapa warga yang dievakuasi harus menggunakan tandu.

Posisi Kampung Lamajang Peuntas berada di sebrang kampung Pasigaran. Kemudian warga yang akan masuk ke wilayah tersebut harus melewati jembatan Sungai Cigede.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa warga yang telah dievakuasi berkumpul di area Kampung Pasigaran. Di tempat tersebut warga berkumpul menunggu keluarganya dievakuasi petugas.

Terlihat ada yang menangis khawatir dengan keluarganya yang ada di dalam rumahnya. Kemudian ada yang terdiam menanti keluarganya yang tengah dievakuasi.

ADVERTISEMENT

Salah satu warga, Iis Rohaeni (35) mengatakan, sampai saat ini masih banyak tetangganya yang terjebak di dalam rumah. Bahkan suami dan dua anaknya masih terjebak di rumah.

"Cuma itu anak saya sama suami belum dievakuasi. Tadi saya diem di lantai dua rumah. Di atas juga saya ngerasa takut, tadinya mau diem di rumah," ujar Iis, kepada awak media, Kamis (11/1/2024) malam.

Menurutnya beberapa warga lainnya masih mencoba bertahan. Bahkan hingga saat ini ada yang bertahan di atas genteng.

"Di dalam masih banyak terjebak beberapa keluarga lagi yang dekat rumah saya. Yang dekat bibir sungai yang belum terevakuasi. Banyak juga warga yang di atas genteng," katanya.

Iis menjelaskan, banjir menerjang saat menjelang petang. Warga pun belum sempat melakukan evakuasi barang-barang.

"Kejadian mau adzan maghrib, nggak sempat beres-beres. Nggak keburu, ketinggian air di dalam rumah sampai dua meter mah ada. Pokonya kalau di rumah orang tua mah se atap. Pas kejadian lagi sama keluarga di rumah. Air tiba-tiba masuk udah mirip tsunami," jelasnya.

Pihaknya mengungkapkan air Sungai Cigede kerap meluap saat hujan deras. Namun saat ini yang paling parah.

"Kita tahu kalau volume air lagi gede. Tapi belum pernah jebol kaya gini. Kalau banjir limpas mah sering. Cuma kita nggak tahu bakal jebol kaya gini," bebernya.

Dia menambahkan terdapat beberapa RW yang terdampak banjir di wilayah tersebut.

"Yang terdampak tiga RW, ada RW 16, RW 17, dan RW 5. Yang paling parah di RW 17. Sekarang yang lagu dievakuasi baru di RW 17, kalau RW lain saya belum tahu," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads