Jabar Hari Ini: Ngerinya Tabrakan Maut Pikap Bermuatan LPG Vs Kereta

Jabar Hari Ini: Ngerinya Tabrakan Maut Pikap Bermuatan LPG Vs Kereta

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 10 Jan 2024 22:00 WIB
Kondisi mobil pikap terbalik di jurang setelah tertabrak kereta api di Ciamis
Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Rabu (10/1/2024). Beberapa di antaranya geger derasnya air lumpur dari Batu Templek Bandung, hingga seorang mahasiswi tertemper KA Pangrango Sukabumi-Bogor. Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Heboh Air Lumpur di Batu Templek Bandung

Debit air di Curug Batu Templek yang ada di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat meningkat. Video banjir lumpur di kawasan tersebut pun jadi viral di medsos.

Kapolsek Cimenyan, Kompol Nanang Heru memastikan aliran deras tersebut terjadi di Curug Batu Templek, Desa Cikadut. Namun, kata dia, hal tersebut tidak menyebabkan banjir ke pemukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya mengungkapkan tidak ada korban jiwa dari adanya peristiwa tersebut. Bahkan anggotanya telah melakukan pengecekan ke lokasi.

"Situasi Batu Templek desa Cikadut kecamatan Cimenyan saat ini aman dan untuk korban nihil," katanya.

ADVERTISEMENT

detikJabar meninjau langsung ke lokasi Curug Batu Templek, Rabu (10/1/2024) sore. Di waktu bersamaan jajaran Polsek Cimenyan pun turut memastikan informasi banjir lumpur seperti yang tersebar di medsos.

Sekitar Pukul 16.00 WIB debit air di Curug Batu Templek kembali normal. Debit air meningkat di kala kawasan hulu diguyur hujan. Selain itu, aliran air di air terjun itu masih mengalir ke aliran sungai yang ada di bawahnya.

"Sebenarnya bukan banjir (lumpur) tapi debit air meningkat kalau hujan terutama terjadi di wilayah Desa Mekarmanik," kata Kanit Binmas Polsek Cimenyan IPTU Taryo kepada detikJabar di Curug Batu Templek.

Taryo mengungkapkan, mengapa air di aliran air terjun itu berwarna cokelat, itu akibat di kawasan hulu sungai terdapat lahan pertanian.

"Kenapa warnanya cokelat karena di atas lahan pertanian, bukan banjir, memang debit air meningkat apabila terjadi hujan, tidak seperti yang diinformasikan di medsos itu banjir, itu bukan banjir, tidak timbulkan korban jiwa dan juga kerusakan," tegasnya.

Taryo pastikan status debit air di air terjun itu aman. "Status air normal, bukan banjir," ujarnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resah. Taryo kembali pastikan jika komdisi Curug Batu Templek aman.

Hal serupa juga dikatakan salah satu penjaga warung, Diki (51). Pemandangan air di curug Batu Templek bisa naik atau turun mengikuti curah hujan.

"Ini sudah biasa, kalau musim hujan debit air lebih besar. Kalau musim hujan, di sini enggak hujan dan di atas udah gelap, tahu-tahu debit airnya gede banget. Udah biasa setiap tahun. Benar video itu di sini, lokasi di sini dan kalau lagi besar penampakannya seperti itu," kata Diki.

Kereta Tabrak Pikap Bermuatan LPG di Ciamis

Mobil pikap dengan muatan LPG Bright Gas tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Sumur Bandung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/1/2024).

Adang Kartobi, Perangkat Desa Karangkamulyan, menuturkan menurut keterangan warga menceritakan detik-detik mobil pikap tersebut tertabrak kereta api. Mobil pikap datang dari arah selatan menuju utara (ke jalan raya).

Sesampainya di perlintasan kereta api, mobil pikap langsung tertabrak kereta yang datang dari arah Tasikmalaya menuju Banjar. Mobil langsung terlempar sejauh 20 meter, sedangkan muatan LPG Bright Gas berceceran.

"Menurut warga yang melihat jadi pada saat pikap naik dari bawah langsung tertabrak kereta tepat di bagian penumpang. Kebetulan saya sedang rapat mendapat laporan itu langsung ke lokasi," ucapnya di lokasi kejadian.

Adang pun langsung bergegas menghampiri korban yang nampak sudah berada di luar mobil pikap. Jumlah korban ada dua orang, bernama Ruhiyat (40) dan Suryadin (30) keduanya merupakan warga Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican.

"Korban sudah berada di luar mobil kemungkinan kebanting keluar setelah tertabrak. Kondisinya 1 orang tidak sadarkan diri dan 1 orang sadar tapi luka-luka. Tapi menurut kabar korban yang tidak sadarkan diri meninggal dunia sesampainya di RSUD Ciamis," jelasnya.

Kapolsek Cijeungjing Iptu Baehaki menjelaskan, dilihat dari fakta yang ada, kemungkinan korban merupakan distributor atau penjual gas LPG jenis Bright Gas.

"Korban ada 2 orang, langsung dievakuasi ke RSUD Ciamis. Untuk identitasnya kami masih menghimpun data identitas korban," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Ciamis Bayu Yudiawan membenarkan menerima 2 korban kecelakaan mobil tertabrak kereta. Menurutnya dari dua korban itu, 1 orang meninggal dunia dan langsung diterima di ruang IPJ, sedangkan 1 orang masuk ruang IGD dengan kondisi luka berat.

"Satu orang korban meninggal dunia diterima langsung di IPJ. Sedangkan satu orang luka berat dengan luka di kepala dan patah kaki paha," ungkapnya.

Pembacok Remaja di Cimahi Ditangkap Polisi

Ade Sandi Sunarya (19) jadi korban pembacokan yang dilakukan oleh orang tak dikenal di Jalan Ciawitali, RT 02/RW 09, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Peristiwa nahas yang menimpa korban terjadi pada Minggu (10/12/2023) lalu.

Setelah sempat diburu, akhirnya pada awal tahun 2024 ini pelaku pembacokan terhadap Ade ditangkap polisi.

"Satreskrim Polres Cimahi dan Polsek Cimahi telah mengamankan 2 tersangka pelaku penganiayaan dengan pemberatan yang terjadi pada 10 Desember 2023 di Ciawitali," ujar Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho kepada detikJabar, Rabu (10/1/2024).

Saat ini dua tersangka itu masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Cimahi. Hal itu guna mengetahui motif yang melatarbelakangi aksi tersebut.

"Terkait motif dan keterangannya lainnya masih dalam pemeriksaan. Sementara saat ini pelaku sudah ditahan di rutan Polres Cimahi," kata Dimas.

Kronologi kejadian tersebut berawal saat korban bersama seorang temannya sedang dalam perjalanan menuju rumahnya seusai membeli rokok di warung dekat di tepi jalan raya.

"Kemudian dari arah Citeureup, datang pengendara sepeda motor. Ada 4 orang menggunakan 2 sepeda motor, kemudian mereka mendekati korban," kata Kapolsek Cimahi, Kompol Donny Irawan.

Setelah jarak antara empat orang tak dikenal itu cukup dekat dengan korban, salah seorang terduga pelaku lalu menebaskan sebilah senjata tajam ke arah kepala korban.

"Kemudian para terduga pelakunya kabur meninggalkan korban. Kemudian korban dibawa pulang oleh rekannya. Dari situ korban langsung dilarikan ke RSUD Cibabat untuk penanganan," kata Donny.

Respons Pengawas SMK Soal Praktikum Pernikahan Poligami di Tasik

Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah XII Provinsi Jawa Barat mengklarifikasi soal viral video praktikum pernikahan poligami di SMK Duta Pratama Indonesia Tasikmalaya. Hasilnya pihak Dinas Pendidikan mengatakan praktikum itu tidak ada masalah, dan sudah sesuai aturan. Namun, ada beberapa catatan.

Pengawas SMK KCD Pendidikan wilayah XII Jawa Barat, Dede Nana Johari mengatakan kegiatan itu sudah selaras dengan metode pembelajaran berbasis proyek yang menjadi bagian dari kurikulum merdeka. Dia bahkan mengapresiasi pihak sekolah yang dianggap sudah menjalankan model pembelajaran yang diarahkan oleh Kementerian Pendidikan.

"Dari sisi metodologi itu justru pembelajaran yang kekinian, justru di push Kemendikbud itu agar pembelajaran siswa itu memang berbasis proyek. Dan, di sini kalau dilihat terkait dengan metodologinya, sudah berbasis proyek, kemudian juga melibatkan antarmata pelajaran. Jadi itu sudah kolaboratif, kan pembelajaran sekarang itu ada istilah 4 C. Ini sangat kontruktif," kata Dede.

Dia menjelaskan istilah 4C itu merupakan singkatan dari creativity, critical thinking, collaboration, dan communication. Dede mengaku melihat dalam praktikum itu unsur dari 4C ini muncul. "Yang justru bermasalah adalah sekolah-sekolah yang masih menerapkan pembelajaran yang masih ceramah, tanya jawab yang membawa siswa itu ke masa lalu, bukan ke masa depan. Sekarang memang zamannya pembelajaran berbasis proyek," kata Dede.

Hasil komunikasi dengan pihak sekolah, kata Dede, kegiatan praktikum pernikahan itu sudah melibatkan banyak mata pelajaran serta kolaborasi semua tingkatan di sekolah tersebut.

"Ada kesenian untuk kelas 10, ada wirausaha dan produk kreatif untuk kelas 11 dan untuk kelas 12 itu memang ada materi terkait dengan munakahat atau pernikahan. Jadi dengan adanya kolaborasi itu menjadi kolaborasi proyek sekolah," kata Dede.

Dede juga mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah terkait dengan analisa Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Acuan Tujuan Pembelajaran (ATP) dari praktikum pernikahan itu. "Jadi dalam suatu proyek itu dianalisa mengacu atau tidaknya terhadap kompetensi dasar. Ketika proyek itu mengikuti CPTPATP, tidak ada salah di situ," kata Dede.

Berkaitan dengan viralnya video berkaitan dengan pernikahan poligami yang kemudian menjadi kontroversi, atau pro dan kontra di masyarakat, Dede mengatakan hal itu diakuinya sebuah dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan proyek. Namun justru hal itu menurut Dede dapat dimaknai sebagai bahan pembelajaran, yang tidak hanya bagi anak-anak SMK tapi justru bagi masyarakat secara luas.

Dia menambahkan ide menggelar praktikum pernikahan poligami itu muncul dari siswa. Dia menduga hal itu menjadi bagian dari pikiran kritis anak-anak yang dalam istilah 4C dunia pendidikan, salah satunya critical thinking.

"Yang jadi viral mungkin di kurikulum belum ada inovasi yang arahnya beristri 2 itu tadi. Idenya (pernikahan poligami) muncul dari siswa, yang itu tidak terduga, boleh jadi sebagai pikiran kritis anak-anak. Sekarang mari kita bedah apakah pernikahan seperti itu boleh atau tidak, justru jadi pembelajaran juga bagi kita, baik pelajar maupun masyarakat. Kita bedah baik dari sisi hukum positif maupun dari sisi hukum agama," kata Dede.

Poin lain yang menjadi sorotan adalah soal adegan cium kening antara siswa yang berperan sebagai pengantin dalam praktikum tersebut. Beberapa kalangan menilainya sebagai sesuatu yang tak etis, meski sebagian kalangan lain menilai pengantin pria tak mencium kening, melainkan mencium mahkota yang dikenakan pengantin perempuan.

"Kalau kemudian di situ ada adegan persentuhan antara siswa dan siswi, ya sebetulnya dalam kegiatan pembelajaran yang lain pun, seperti outbond dan lainnya terkadang tidak bisa dihindari," kata Dede.

Mahasiswi Tertemper KA Pangrango Sukabumi-Bogor, Polisi Turun Tangan

Seorang mahasiswi berinisial FCB (22) asal Cicantayan, Kabupaten Sukabumi ditemukan tak bernyawa usai tertemper kereta api relasi Sukabumi-Bogor. Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/1/2024) sekira pukul 17:43 WIB di Kampung Paledang, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi tepatnya di petak jalan Cisaat-Cibadak KM 43+500. Jasad korban berhasil dievakuasi oleh PMI dan pihak berwenang pada malam hari dan dibawa ke RSUD Sekarwangi.

Camat Cicantayan, Anwari mengatakan, mulanya ia menerima laporan dari Babinsa Koramil 0607-11/Cibadak bahwa telah ditemukan jasad perempuan berpakaian hitam tanpa identitas yang diduga melakukan bunuh diri. Baru-baru ini diketahui, jika korban merupakan mahasiswi yang tinggal tak jauh dari TKP.

"Dari keterangan warga, korban turun angkot 07 (trayek Cibadak-Cisaat) berhenti di pangkalan ojeg. Setelah itu naik ojeg Pak Dian di pangkalan ojeg Cimahi tujuan ke Kampung Paledang. Pada pukul 17.15 WIB korban jajan kerupuk dan makroni di warung dekat rel kereta dan pukul 17.30 WIB korban menuju rel kereta api sendirian dengan membawa tas warna hitam," kata Anwari, Rabu (10/1/2023).

Lebih lanjut, sekira pukul 18:40 WIB warga yang melintasi jalan rel kereta api melihat korban sudah tergeletak di tengah rel. Warga spontan berteriak dan meminta bantuan.

"Spontanitas warga setempat mendekat TKP untuk melihat kejadian. Setelah itu warga laporan kepada aparat setempat, Babinsa, Babinkamtibmas, RT/RW dan Tomas. Korban dibawa ke RSUD Sekarwangi menggunakan ambulans PMI untuk keperluan visum," ujarnya.

NS (48) selaku ibu korban menceritakan, anaknya itu berpamitan untuk berangkat ke kampus Selasa (9/1) kemarin sekitar pukul 15:00 WIB. Akan tetapi, hingga malam hari, anaknya tak kunjung pulang.

"Sampai malam belum pulang, ditelepon nggak diangkat ternyata HP-nya di rumah, nggak dibawa. Justru itu anaknya pendiam, cenderung banyak ngelamun karena nggak mau curhat sama orang tua. Kayaknya ada masalah di luaran, ibu nggak tahu masalahnya apa dan seberat apa ibu juga nggak tahu sampai kejadian itu," kata NS.

Kecurigaan NS pun bermula saat dia melihat status teman anaknya yang menyatakan ada kecelakaan di rel kereta api. Dari rasa penasaran itu, NS mendatangi rumah sakit untuk melihat siapa korban kecelakaan tersebut. Tak disangka, korban yang tertemper kereta api adalah anaknya.

"Saya lihat ada status teman anak saya, katanya ada kecelakaan, katanya sudah dibawa ke Sekarwangi, ibu langsung ke Sekarwangi memastikan. Di tas dia bawa peralatan seperti biasanya mau ngampus, bawa laptop begitu pamit biasa," ujarnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rahman mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan mahasiswi bunuh diri di rel kereta api.

"Jadi kasusnya masih dalam penyelidikan. Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, identitas korban yang diduga bunuh diri dengan menabrakkan ke kereta api jurusan Sukabumi-Bogor adalah atas nama FCB, usia 22 tahun, warga Desa Cisande, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi," kata Aah.

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Jalan Pelabuhan II, Kampung Cikujang, Lembursitu, Kota Sukabumi.




(aau/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads