Vaksinasi COVID-19 di Kota Bandung Sepi Peminat

Vaksinasi COVID-19 di Kota Bandung Sepi Peminat

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 11 Jan 2024 01:30 WIB
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar vaksinasi booster kedua atau dosis keempat COVID-19 untuk para pegawai.
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Foto: Agung Pambudhy)
Bandung -

Angka penderita COVID-19 sempat mengalami kenaikan di Indonesia, hal tersebut membuat sejumlah daerah siaga. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengungkapkan sampai Januari 2024 ini, Kota Bandung tak mengalami peningkatan yang signifikan.

"Fluktuatif ya, sampai sekarang yang terkonfirmasi aktif masih di kisaran 50 kasus. Kadang-kadang di bawah itu, pernah juga terekam ada 60 penderita. Jadi kenaikannya belum signifikan," kata Anhar ditemui di Puskesmas Caringin, Rabu (10/1/2024).

Ia menjelaskan tidak ada pola penyebab spesifik dari para penderita ini. Biasanya, masyarakat terkena virus COVID-19 karena saling tular kurangnya menjaga PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka kasus yang tak melonjak tinggi membuat keinginan masyarakat untuk vaksin pun loyo. Ia mengatakan, vaksin yang sudah disediakan oleh Dinkes Kota Bandung pada pekan ini, hanya tersalurkan oleh segelintir masyarakat saja.

"Jadi saya coba serap laporan dari masyarakat, dari akhir tahun kemarin kami sudah dapat 7.000 vaksin. Ini yang tahap awal saja baru kami ambil 1.500. Masyarakat responnya masih minim, ya kita tidak memaksa. Makanya Kemenkes bilang vaksin ini utamakan untuk lansia, tenaga kesehatan, kelompok risiko tinggi, hanya itu yang gratis. Tapi sekarang sejauh ini di kota Bandung masih gratis semua, itu saja masih sedikit banget yang kepake," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, hal ini membuat Puskesmas tidak membuka kesempatan vaksin setiap hari. Jika masyarakat Kota Bandung berminat untuk vaksin, bisa melakukan pendataan terlebih dahulu ke Puskesmas terdekat, sambil menunggu konfirmasi kesediaan vaksin.

Hal ini untuk mencegah agar tidak ada vaksin yang sudah disediakan namun terbuang percuma sebab tak ada peminat.

"Sekarang sebenarnya semua Puskesmas sudah tersedia. Tapi Puskesmas itu kalau mau buka vaksin pasti hati-hati, karena kalau sudah ambil satu vaksin, dalam waktu lebih dari 24 jam harus dibuang. Jadi pasti mereka ngumpulin dulu siapa yang berminat vaksin. Minimal 5 orang lah," ujar Anhar.

Ia mengungkapkan, bakal ada strategi yang dilakukan Dinkes Kota Bandung agar sosialisasi lebih masif dan warga mau antisipasi Covid-19 dengan melakukan vaksinasi.

"Jadi ke depan saya akan menunjuk tiap wilayah satu tempat untuk sentral vaksinasi yang bisa ready setiap hari. Karena kalau sekarang, nggak efektif kan. Kalau buka pelayanan vaksin itu, pasti kita harus sediakan tenaga khusus, tempatnya ditentukan dan ditata. Bisa juga kami akan dorong Puskesmas buka pendaftaran online untuk mendatanya," tuturnya.

Terakhir, Anhar pun mengimbau agar masyarakat yang belum melakukan vaksin Covid-19 segera mendata untuk permintaan vaksinasi. Warga juga tak perlu khawatir sebab vaksin masih tersedia dalam jumlah yang banyak dengan batas waktu pemakaian 6-7 bulan.

"Masyarakat jaga kesehatan dan silahkan segera lakukan vaksin. Kami masih sediakan gratis dan expirednya masih lama. Kewaspadaan tetep, menghindari kerumunan dan gunakan masker jika sakit. Tapi jangan panik berlebihan," pesan Anhar.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads