Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) nasional PPP, Sandiaga Uno, menyebut Pejuang PPP sudah diproses tegas atas deklarasi dukungan terhadap capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meski demikian, Sandi menyebut jangan menambah musuh di momen kontestasi demokrasi ini.
"Memang ada beberapa statement yang disampaikan, nah ini tentunya sebagai organisasi yang menegakkan aturan, kami akan kenakan sanksi organisasi yang sesuai dengan peraturan. Pejuang PPP itu sudah diproses dan sudah ada pernyataan tegas dari Ketua Majelis yaitu Pak Rommy dan itu yang akan diterapkan," kata Sandiaga di Kabupaten Sukabumi, Jumat (29/12/2023) sore.
"Tapi saya selalu menyampaikan bahwa setiap kontestasi demokrasi ini, kita jangan tambah musuh, realita demokrasi ini adalah kita komit untuk mendukung Pak Ganjar dan Prof Mahfud," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Syarat dari Sandiaga Uno Buat Caleg PPP |
Ditanya soal pengaruh terhadap dukungan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Sandiaga mengaku tak ingin memprediksi. Akan tetapi, ia optimis dapat memperoleh target suara 11 juta.
"Saya tidak akan memprediksi (pengaruhnya) saya meyakini sangat optimis bahwa tidak akan berpengaruh terhadap capaian suara Pak Ganjar dan Prof Mahfud targetnya untuk bisa meningkat secara optimal dan masuk putaran kedua," kata dia.
Sanksi yang diterapkan bagi Pejuang PPP akan sesuai dengan mekanisme partai. Pihaknya mendukung beberapa langkah pendisiplinan partai hingga pemecatan terhadap para kader yang terlibat mendukung Prabowo-Gibran.
"Semuanya sesuai dengan mekanisme partai tapi saya tekankan lagi bahwa ini kan keluarga besar PPP. Saya meyakini mereka akan memilih PPP dan seandainya mereka punya pilihan lain dari Pak Ganjar dan Pak Mahfud itu tentunya bukan di dalam struktur PPP, kader maupun caleg," ucap Sandiaga.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy atau Rommy merespons keras sejumlah kader dan caleg PPP yang tergabung dalam Pejuang PPP mendeklarasikan dukungan kepada paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Rommy merekomendasikan caleg yang terlibat dalam dukungan itu tidak dilantik apabila terpilih di Pileg 2024.
Rommy membantah disebut telah berkomunikasi dengan pihak Pejuang PPP yang mendeklarasikan dukungan kepada paslon nomor urut 2. Dia menegaskan Pejuang PPP tidak berhak menggunakan nama dan segala atribusi PPP.
"Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan kepada Plt. Ketua Umum DPP untuk segera melakukan langkah-langkah penegakan disiplin partai mulai dari peringatan hingga pemecatan keanggotaan terhadap kader-kader yang membangkang, melawan, dan tidak mengindahkan keputusan partai. Jika yang bersangkutan adalah caleg, MP DPP merekomendasikan yang bersangkutan agar tidak dilantik apabila terpilih pun dalam Pileg 2024," kata Rommy.
Koordinator Nasional Pejuang PPP Witjaksono pun merespons jika pihaknya siap menerima konsekuensi apa pun dari partai. Witjaksono mengklaim pihaknya justru mengerek elektabilitas bagi partai. Menurutnya, para caleg PPP yang tergabung dalam Pejuang PPP juga turut bertambah elektabilitasnya.
"Alhamdulillah terima kasih banyak atas tanggapan dari beliau. Sejak awal saya sudah siap menerima konsekuensi apa pun dari partai," kata Witjaksono.
(sud/sud)