PVMBG: Gempa M 5,5 Pangandaran Tak Berpotensi Tsunami

PVMBG: Gempa M 5,5 Pangandaran Tak Berpotensi Tsunami

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 28 Des 2023 12:40 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi gempa (Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Pangandaran -

Gempa bumi berkekuatan M 5,5 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Kamis (28/12/2023) pukul 05.43 WIB. Lokasi pusat gempa diketahui berada di Samudera Hindia dengan titik koordinat 107,89 BT dan 8,11 LS dengan kedalaman 14 km.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) merilis analisis terkait gempa bumi Pangandaran yang disebut bersifat merusak itu. Dalam keterangannya, PVMBG menyatakan lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah pantai Tasikmalaya dan Pangandaran.

"Wilayah pada morfologi pantai tersebut pada umumnya tersusun oleh tanah lunak hingga tanah sedang dan pada bagian utara tersusun oleh tanah keras. Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Tersier dan endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda," ucap Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hendra, sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat-timur," ungkapnya.

Hendra juga menjelaskan, gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami meski lokasi pusat gempa terletak di laut. Hal itu lantaran gempa tidak mengakibatkan terjadinya deformasi di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Namun kata Hendra, menurut data Badan Geologi, pantai selatan Jawa Barat tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami lebih dari 3 meter.

PVMBG juga memberi rekomendasi terkait gempa Pangandaran pagi tadi. Dalam rekomendasi itu masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

"Bangunan di wilayah Jawa Barat selatan harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi," ujar Hendra.

"Oleh karena wilayah Jawa Barat selatan tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," pungkasnya.

(bba/yum)


Hide Ads