Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri deklarasi nasional Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) di Kota Bandung, Rabu (27/12/2023). Pada kesempatan itu, Prabowo bicara jika dirinya terpilih menjadi Presiden 2024-2029.
Mulanya, Prabowo yang memberikan sambutan usai deklarasi, bicara tentang perjalanannya di dunia politik, termasuk ketika kalah dua kali dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Prabowo kemudian mengungkit ketika dirinya diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung ke pemerintahan. Menurutnya saat itu, Jokowi memberikan kesempatan dirinya untuk berbakti kepada negara.
"Dua kali Pemilu saya bertanding lawan Pak Jokowi, dua kali kalah. Tapi yang terakhir, begitu beliau menang, beliau mengajak saya bersatu, beliau merangkul saya, beliau menjadikan pesaing beliau, lawan tanding beliau, diajak bersatu untuk sama-sama berbakti dan mengabdi kepada rakyat Indonesia," ucap Prabowo.
Prabowo menyebut, apa yang dilakukan Jokowi pada Pilpres 2019 itu adalah tekad dari Koalisi Indonesia Maju di Pilpres 2024 nanti. Karena itu, Prabowo mengungkapkan jika terpilih jadi presiden nanti, dia juga bakal merangkul pesaing yang ada.
"Ini pelajaran dan ini juga tekad saya dan tekad Koalisi Indonesia Maju demi rakyat dan bangsa Indonesia. Bila mana insyaallah menerima mandat, kita pun akan mengajak semua kekuatan bersama-sama berbakti ke rakyat Indonesia," tegas Prabowo disambut tepuk tangan ribuan relawan.
Meski begitu, Ketum Partai Gerindra ini menyatakan, jika ada pihak yang tetap ingin menjadi oposisi, dirinya tidak keberatan. Yang terpenting kata Prabowo, oposisi yang ada harus cinta tanah air.
"Yang mau tetap beroposisi kita butuh juga oposisi, tetapi oposisi yang cinta tanah air, yang sama-sama mengoreksi, mengkritisi, tapi cinta tanah air, cinta bangsa dan rakyat, ini tujuan kita," pungkasnya.