Menjelang perayaan hari Natal, tim Jibom (penjinak bom) Gegana Sat Brimob Polda Jabar melakukan sterilisasi di sejumlah gereja yang ada di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota, Minggu (24/12/2023). Spesialis penjinak bom itu menyusuri setiap sudut ruangan di beberapa gereja yang akan menyelenggarakan hari besar umat Kristiani.
Ada delapan gereja yang disterilisasi di antaranya gereja Sidang Kristus, gereja Pantekosta, Santo Yosep, Pasundan, GKI Penginjil, GKI Jabar, gereja Baptis Baitani dan gereja HKBP.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, sterilisasi yang dilakukan Tim Jibom tersebut merupakan upaya preventif Kepolisian untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pada perayaan natal di Kota Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulilah dalam rangka untuk memberikan pelayanan, keamanan dan kenyamanan dalam pelaksanaan hari natal di tahun 2023 ini, kita telah berkoordinasi dengan Brimob Polda Jabar untuk menurunkan Tim Jibom guna melakukan sterilisasi di gereja-gereja ataupun tempat-tempat yang dilaksanakan untuk ibadah perayaan natal tahun 2023 ini," kata Ari kepada awak media.
Selain sterilisasi, pihaknya juga akan melakukan pengamanan maksimal di masing-masing tempat ibadah dimulai pada sore hari ini sampai dengan menjelang pergantian tahun.
"Termasuk semua gereja, ataupun hotel maupun ruko yang digunakan untuk pelaksanaan ibadah natal," sambungnya.
Ari menerangkan, sejumlah personel pengamanan telah disiagakan di seluruh gereja untuk menjaga keamanan selama perayaan ibadah natal. Pihaknya menurunkan delapan hingga 10 orang personel Polri.
"Diperkuat lagi dengan pleton Patroli Perintis Presisi serta backup dari Brimob untuk melakukan patroli ke gereja-gereja tersebut. Kita dari pihak Kepolisian akan bekerja secara maksimal dalam memberikan pelayanan, kenyamanan kepada warga masyarakat," katanya.
Menyikapi situasi kamtibmas selama perayaan natal dan libur tahun baru 2024, Ari memastikan jajarannya akan meningkatkan upaya preventif Kepolisian untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas.
"Kita mencegah terjadinya curat (pencurian dengan peberatan), curas (pencurian dengan kekerasan), curanmor (pencurian kendaraan bermotor) maupun potensi konflik lainnya karena memang kita juga diatensi oleh pimpinan kita, bapak Kapolri dan dijabarkan bapak Kapolda, bahwa tidak boleh ada letupan sekecil apapun, dan kita harus memberikan kenyamanan yang maskimal kepada warga masyarakat yang melaksanakan ibadah," tutupnya.
(dir/dir)