.webp)
Hewan yang dikenal memiliki hubungan paling dekat dengan manusia adalah anjing. Namun, pernahkah terpikir bagaimana anjing hidup jika manusia tiada, atau hanya menyisakan anjing di bumi ini?
Mengutip dari detikEdu, menurut buku dari Princeton Nature, sebenarnya anjing terbiasa hidup mandiri dan berkeliaran bebas, setidaknya ada 80% dari satu miliar anjing di dunia.
Sejak dulu, anjing telah mengalami berbagai perkembangan evolusi hingga saat ini dan hal tersebut juga dipengaruhi oleh manusia. Evolusi ini menghasilkan 400 ras anjing modern dengan berbagai perpaduan unik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awalnya anjing digunakan untuk sebagai penggembala, berburu, dan penjaga. Penggunaan anjing tersebut sudah ada sejak 200 tahun lalu.
Menurut para ahli, sejak itu manusia kemudian mulai memanfaatkan anjing sebagai hewan peliharaan. Bahkan dalam hal ini para peternak anjing dapat mengembangbiakkan anjing dengan sifat-sifat sesuai keinginan, sebagaimana dikutip dari IFL Science.
Manusia dan Anjing
Pada dasarnya anjing sama seperti manusia yang memiliki kebutuhan tertentu dan memerlukan bantuan dari orang lain, terutama dalam aspek kesehatan. Banyak anjing modern yang bergantung pada medis dari manusia untuk bereproduksi.
Sebagai contoh anjing Bulldog Prancis dan Chihuahua yang memerlukan operasi caesar untuk melahirkan, karena panggul induknya berukuran kecil untuk melahirkan normal. Hal tersebut yang kemudian memunculkan pembiakan secara selektif terhadap anjing.
Meski anjing membutuhkan manusia, tapi ada kasus anjing yang hidupnya tidak bebas karena dikendalikan oleh manusia.
Hidup Tanpa Manusia
Apabila manusia menghilang dan hanya ada anjing di Bumi ini, maka akan berpengaruh pula pada perkembangbiakannya.
Pada ras tertentu yang bergantung pada manusia, seperti membutuhkan makanan, rumah, dan perawatan, maka tidak akan bisa berkembang biak dengan baik.
Anjing yang terbiasa dengan manusia akan kesulitan beradaptasi dan berpotensi banyak yang menyerah tidak bisa bertahan hidup tanpa manusia.
Meskipun hal ini akan bagus untuk menambah populasi anjing yang bisa hidup secara bebas, tapi pada dasarnya anjing hidup berdampingan dengan manusia dan membutuhkannya.
Anjing bergantung pada sumber daya buatan manusia, seperti tempat sampah atau makanan. Anjing yang tidak dapat beradaptasi, tidak memiliki keterampilan berburu, tidak tahan penyakit, dan kemampuan sosialisasinya kurang. Kondisi ini akan mempersulit anjing untuk bertahan hidup.
Anjing dalam ukuran apapun akan merasakan dampaknya, karena mereka akan kekurangan asupan nutrisi atau kalorinya. Terlebih lagi jika anjing yang disterilkan akan tidak bisa berkembang biak dan menciptakan gen baru.
Kembali ke Alam Bebas
Pada akhirnya para anjing akan berkembang biak secara bebas dan tidak bisa membentuk gen seperti yang biasa manusia lakukan. Seiring berjalannya waktu, maka jenis anjing yang ada dapat berbeda dari sebelumnya dan menghasilkan jenis anjing lokal.
Anjing tersebut biasanya memiliki ukuran sedang, bulu pendek dalam berbagai warna, telinga dan ekor yang tegak. Sementara anjing yang berbulu lebat biasanya dipengaruhi oleh iklim.
Lama-kelamaan anjing akan kembali ke gaya hidup anjing yang liar. Mereka akan memiliki perilaku sosial dan kebiasaan seperti anjing liar pada umumnya. Perubahan tersebut mungkin akan lebih cepat terjadi pada jenis anjing penggembala atau anjing yang terbiasa hidup mandiri.
Dalam buku A Dog's World, Jessica Pierce dan Marc Bekoff memprediksi mengenai hari kiamat bagi para anjing di masa depan yang hidup tanpa manusia. Hal ini memberi pilihan pada anjing dan dapat hidup lebih baik.
Dengan mengetahui mengenai apa yang akan terjadi tersebut, membuat manusia bisa mempertimbangkan untuk memberikan yang terbaik kepada anjing selama masih hidup bersama-sama.
Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Ini yang Akan Terjadi pada Anjing Jika Manusia Menghilang dari Bumi.
(sud/sud)
