Waspada! COVID-19 di Jabar Meningkat Jelang Nataru

Waspada! COVID-19 di Jabar Meningkat Jelang Nataru

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 22 Des 2023 16:31 WIB
COVID-19 swab collection kit in doctor hands, nurse holds tube of coronavirus PCR test on black background. Concept of corona virus diagnostics, medical testing and cure during coronavirus pandemic.
Ilustrasi COVID-19 (Foto: Getty Images/iStockphoto/scaliger).
Bandung -

Dinas Kesehatan Jawa Barat meminta masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19 jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebab berdasarkan data yang ada, terdapat penambahan ratusan kasus baru COVID-19 di berbagai wilayah di Jabar.

Tercatat dalam periode 1-19 Desember 2023, ada 744 kasus COVID-19 aktif di Jabar. Adapun kenaikan tertinggi terjadi pada 19 Desember dimana 100 kasus positif COVID-19 baru ditemukan. Dari jumlah itu, Kota Bandung jadi yang paling banyak, yakni 22 kasus positif.

"Pada prinsipnya tetap menjaga prokes ya, pakai masker, apalagi untuk yang sakit dan berada di kerumunan wajib juga sekarang. Terus jaga mobilitas, menjauhi kerumunan dan kalau positif bisa meminta obat ke fasilitas kesehatan karena kami sudah mendistribusikan ke kota dan kabupaten," kata Kadinkes Jabar Vini Adiani Dewi, Jumat (22/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski meningkat, Vini menyebut, pasien positif COVID-19 saat ini memiliki kondisi kesehatan yang cukup baik, dan bahkan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit terbilang sedikit.

Berdasarkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit, saat ini hanya 1,3 persen.

ADVERTISEMENT

"Nah karena ringan-ringan rumah sakit juga untuk Angka BOR itu hanya 1,3 persen, dibandingkan waktu dulu yang tinggi sekali. Jadi Insyaallah tidak begitu banyak," ujarnya.

Selain mengingatkan kembali masyarakat untuk menjaga prokes, Vini memastikan ketersediaan vaksin untuk vaksinasi ulang bagi tenaga kesehatan dan masyarakat dalam kondisi siap.

Menurutnya telah disediakan 23.100 dosis vaksin. Jumlah itu, masih bisa bertambah melalui permintaan kepala Dinkes daerah menyesuaikan dengan animo dan kebutuhan masyarakat.

"Kita minta sesuai dengan permintaan dari Kabupaten/Kota karena khawatir kaya dulu mubazir banyak yg tidak terpakai. Jadi buat masyarakat yang punya komorbid, lansia, ataupun yang belum Di booster kedua, silahkan divaksin di Puskesmas," tutup Vini.

(bba/mso)


Hide Ads