Siapa yang tahu, ternyata dalam membangun usaha ada banyak hal yang harus dipikirkan. Tak cuma rasa yang enak atau kemasan yang unik, tapi ada banyak tips dalam menemukan branding produk dengan tepat.
Guru Besar Universitas Padjadjaran, Prof Dr Arief Hilmi memaparkan pada ratusan peserta yang mayoritas merupakan pengusaha UMKM mengenai taktik mengembangkan produknya agar 'naik kelas'.
"Branding harus eye catching, kebanyakan orang itu beli karena alasan tidak sadar. Visual menarik dan brand image yang kuat tentu mampu 'menghipnotis' konsumen. Branding itu punya peran dan manfaat yang kuat. Seperti memberi identitas, mampu mengajak komunikasi, dan menjadi daya saing," kata Arief dalam acara Alfamart UMKM Day 2023 di Gedung Grha Sanusi Universitas Padjadjaran (UNPAD) Dipatiukur Bandung, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara ini mengambil tema 'Membangun Masa Depan UMKM Bersama'. Dalam Incubator Session Bersama guru besar UNPAD, Arief memaparkan bagaimana branding menjadi penting untuk diingat oleh konsumen. Ia pun memberi beberapa contoh brand yang mudah dikenal hanya dari font-nya, salah satunya Alfamart.
"Branding merk itu visual dan imagenya harus nyambung, punya makna dan mudah diingat. Seperti logo Alfamart, contohnya dengan tagline 'belanja puas harga pas' sesuai dengan logonya ada 'mart' artinya toko modern dan 'Alfa' berarti nomor 1, terbaik, dengan produk yang lengkap pelayanan prima, harga tidak mahal. Engagednya atau harus ada image citra dari brand itu," lanjut Arief memaparkan.
Menurutnya, dalam membranding produk perlu ada desain, konsep, dan visual baik dari logo, bahasa, musik, warna, hingga tagline harus dimiliki. Ia pun memberi contoh brand Sunlight.
Nama merek ini cukup dikenal sebagai salah satu merek sabun cuci piring. Dalam kemasannya, terlihat ada sifat persuasif yang menjadi nilai plus atau nilai jual. Namun, poin-poin itu tak boleh kebablasan atau overclaim.
"Jangan overclaim misalnya gorengan paling enak sedunia, atau es campur juara se Indonesia, apalagi bilang sama enaknya dengan produk lain, itu nggak boleh. Tapi boleh menarik visual, menunjukkan nilai dan karakter, serta keunggulan dari pesaing," ucapnya.
"Intinya ada 5 steps. Analisis produknya untuk penawaran, kreasikan positioning produk sebagai brand image, kreasikan merek, logo, warna, klaim, kemasan, sebagai brand visual. Terakhir kreasikan pesan atau konten dan media promosinya. Baru eksekusi dan evaluasi branding," ujar Arief menambahkan.
Acara ini merupakan kolaborasi dari Alfamart bersama dengan UNPAD dan detikcom. Turut hadir ke atas panggung, Direktur Inkubator Orange UNPAD, Ravani yang memperkenalkan Orang sebagai salah satu wadah untuk membantu para pegiat UMKM.
"Oorange adalah pusat inkubator bisnis di UNPAD. Inkubator bisnis ini untuk menemani para UMKM supaya tidak berdarah-darah lah dalam usaha. Jadi kami membina, memfasilitasi, dan mendukung UMKM termasuk start up digital juga. Jangan cuma melayani tenant tapi juga masyarakat. Kami juga sebagai ekosistem yang punya MoU dengan kementerian, dinas, dan pemerintah daerah setempat jadi ya seperti pengabdian masyarakat," kata Ravani menjelaskan.
Ia pun mengaku senang pihaknya belum lama ini bekerja sama dengan Alfamart. Salah satunya yakni bersinergi dengan adanya AlfaX di Universitas Padjadjaran Jatinangor. Alfamart menurut Ravani, juga punya atensi dengan pengembangan UMKM sehingga satu visi dan misi dengan UNPAD.
"Harapan ke depannya UMKM, akademisi, dan semuanya itu saling kerja sama, kolaborasi dan masing-masing pihak ada dampak yang bagus. Minimal usaha dan bisnisnya bisa berkembang juga. Kami organisasi terbuka, selalu ada program pelatihan yang bisa diikuti siapa saja. Cukup follow media sosial kita, register, langsung masuk whatsapp grup dan kami pelihara relasinya. Kami selalu open discuss perkembangannya," ujar Ravani.
Dalam acara ini juga turut diadakan seremonial kerjasama antara Alfamart dan UNPAD, demi mendukung pelaku UMKM mewujudkan sejuta kisah suksesnya.
(prf/ega)