Terdapat sejumlah momen penting diperingati setiap tanggal 4 Desember. Dalam penanggalan kalender Masehi, tanggal 4 Desember 2023 jatuh pada hari Senin, di pekan pertama bulan Desember.4 Desember adalah hari ke-338 (hari ke-339 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.
Peringatan di Tanggal 4 Desember
Ada tujuh momen yang diperingati di tanggal 4 Desember. Berikut daftarnya, dihimpun oleh tim detikJabar dari laman National Today.
1. Hari Konservasi Satwa Liar
Setiap tahun, tepat pada tanggal 4 Desember, Hari Konservasi Satwa Liar berupaya untuk meningkatkan pemahaman tentang perlindungan dan pelestarian lingkungan serta makhluk-makhluknya. Peringatan ini tidak hanya bertujuan untuk menghentikan tindak kejahatan terhadap satwa liar, tetapi juga mendukung upaya perlindungan yang tertuang dalam Undang-Undang Spesies Terancam Punah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tindak kejahatan terhadap satwa liar mencakup aktivitas perburuan ilegal dan perdagangan hewan yang dilarang. Lebih jauh lagi, praktik-praktik ini mencakup pengangkutan produk-produk hewani secara ilegal oleh kelompok kriminal demi keuntungan finansial, termasuk benda-benda berharga seperti cula badak dan gading gajah. Dampak dari tindakan kejahatan ini sangat merugikan bagi ekosistem dan menyebabkan banyak spesies terancam punah.
Gerakan untuk konservasi satwa liar tidaklah baru. Seruan ini bermula pada tahun 1990-an, ketika bison hampir punah dan merpati penumpang menghilang, sehingga masyarakat mulai menyadari konsep kepunahan. pada tahun 2012, mantan Menteri Luar Negeri, Hilary Clinton, baru secara resmi menetapkan Hari Konservasi Satwa Liar sebagai upaya yang lebih terstruktur untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya melindungi keanekaragaman hayati di seluruh dunia.
2. Hari Cheetah Internasional
Setiap tanggal 4 Desember, Hari Cheetah Internasional mengajak masyarakat global untuk bersatu dalam mendukung upaya pelestarian hewan ini agar dapat mengatasi tantangan kepunahan yang mengancam.
Cheetah, yang dikenal sebagai hewan tercepat di dunia adalah kucing besar yang paling terancam punah di Afrika. Pada tahun 2020, populasi cheetah diperkirakan kurang dari 8.000 ekor dan mengalami penurunan drastis sebesar 50 persen dalam empat dekade terakhir. Ancaman terbesarnya bukan lagi perburuan untuk bulu, tetapi kehilangan habitat akibat ekspansi pemukiman manusia dan pembangunan jalan. Masalah reproduksi juga semakin memperparah risiko kepunahan cheetah.
Dr. Laurie Marker, seorang ahli zoologi Amerika, mendirikan Dana Konservasi Cheetah pada tahun 1991. Ia menetapkan tanggal 4 Desember sebagai Hari Cheetah Internasional pada tahun 2010, merayakan ulang tahun seekor cheetah bernama Khayam. Khayam, yang dipelihara oleh Dr. Marker, menjadi simbol perjuangan untuk melindungi cheetah dan habitatnya ketika Dr. Marker menyadari betapa rentannya keberlanjutan hidup cheetah di alam liar.
3. Hari Daftar Sinterklas
Setiap tanggal 4 Desember, Hari Daftar Sinterklas merayakan momen di mana Sinterklas mulai menyusun daftar anak-anak yang berkelakuan nakal dan baik. Hari ini juga menjadi awal bagi anak-anak untuk mulai merinci daftar keinginan liburan mereka.
Legenda Sinterklas berakar pada tahun 280 M, ketika St. Nicholas asli lahir di wilayah yang kini menjadi Turki modern. Seiring berjalannya waktu, tradisi mengenai St. Nicholas berkembang dan ia kemudian dikenal sebagai Sinterklas. Sejumlah tradisi menarik mengelilingi Sinterklas, salah satu tradisi yang tetap terkenal adalah daftar Sinterklas yang mencatat kelakuan anak-anak sebagai nakal atau baik.
Tradisi ini pertama kali muncul dalam lirik lagu "Santa Claus Is Coming to Town" yang ditulis oleh J. Fred Coots dan Haven Gillespie pada tahun 1934. Liriknya menyebut, "Dia membuat daftar, Dia memeriksanya dua kali, Dia akan mencari tahu siapa yang nakal atau baik." Lagu tersebut juga mengingatkan bahwa Sinterklas memperhatikan segala tingkah laku anak-anak, memberi dorongan agar mereka berperilaku baik.
Gagasan tentang memisahkan anak-anak berdasarkan tingkah laku mungkin berasal dari Belanda pada abad ke-16. Sebelum kebiasaan menggantung kaus kaki sebagai tempat hadiah, orang tua Belanda menempatkan bakiak anak-anak di dekat perapian. Anak-anak yang berperilaku baik akan menemukan permen atau kue di bakiak mereka, sementara anak-anak yang nakal akan mendapati sebongkah batu bara.
4. Hari Kaus Kaki Nasional
Hari Kaus Kaki Nasional, yang jatuh pada tanggal 4 Desember, merayakan hubungan yang langka dan abadi antara dua kaus kaki yang serasi dalam perkawinan yang tak terpisahkan. Saat mereka bertemu, menjalani serangkaian proses pencucian dan pengeringan, inilah saat yang tepat untuk merayakan kesatuan yang istimewa ini!
Pendiri perayaan ini memutuskan untuk membalikkan pandangan terhadap hari libur kaus kaki yang ada sebelumnya yang cenderung bersifat individualistik. Hari-hari seperti Hari Tanpa Kaus Kaki Nasional pada tanggal 8 Mei dan Hari Kaus Kaki Hilang Nasional pada tanggal 9 Mei menjadi momen pemberontakan dari norma-norma tersebut.
Perayaan Hari Kaus Kaki Nasional, yang didirikan oleh Pair of Thieves, memiliki tujuan untuk menghangatkan kaki kita sambil memperingati dua peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 4 Desember. Pada bulan Oktober 2016, Panitera di Kalender Hari Nasional secara resmi mengakui perayaan ini dan menetapkan bahwa peringatan ini akan diadakan setiap tahunnya.
5. Hari Dadu Nasional
Setiap tahun pada tanggal 4 Desember, Hari Dadu Nasional merayakan peran penting tentang alat permainan kuno ini dalam berbagai kegiatan hiburan. Dadu, yang telah menjadi bagian integral dari berbagai permainan, memberikan unsur tantangan dan ketidakpastian yang acak pada berbagai tujuan permainan.
Dalam permainan dadu, pemain umumnya melempar dadu ke permukaan datar dari tangan atau cangkir. Angka yang muncul pada permukaan dadu yang berada di bagian atas setelah berhenti menentukan nilai lemparan. Salah satu permainan dadu yang umum adalah permainan taruhan di mana pemain bertaruh berdasarkan total nilai lemparan dadu.
Dadu juga sering digunakan dalam permainan papan, memainkan peran penting dalam mengacak gerakan pemain, seringkali menentukan jarak pergerakan bidak di papan. Beberapa permainan papan terkenal yang menggunakan dadu termasuk backgammon dan Monopoli.
Awalnya, pemain membuat dadu dari berbagai bahan seperti tulang pergelangan kaki hewan berkuku, gading, kayu, dan plastik. Seiring perkembangan waktu, dadu juga telah mengalami transformasi dalam hal bentuk dan warna, memberikan variasi yang lebih kaya dalam dunia permainan. Hari Dadu Nasional adalah kesempatan untuk menghargai warisan dan keberagaman permainan yang melibatkan dadu dalam berbagai budaya dan tradisi.
6. Hari Cookie Nasional
Hari Cookie Nasional, yang jatuh pada tanggal 4 Desember, mempersembahkan sajian manis dalam bentuk kue. Selama musim liburan, para pembuat roti di seluruh negeri memanaskan oven mereka untuk menciptakan berbagai kue, yang kemudian dengan senang hati diberikan kepada teman dan keluarga sepanjang musim ini.
Asal usul kata "cookie" dapat kita temukan dalam bahasa Belanda, di mana kata "koekie" berarti "kue kecil". Jadi, selain kincir angin dan tulip, Belanda juga memberikan kontribusi pada dunia kuliner dengan memberikan nama bagi jenis kue ini. Sejarah kue tampaknya dimulai di Persia pada abad ke-7, seiring dengan penggunaan gula yang menjadi umum di wilayah tersebut.
Kue-kue ini kemudian menyebar ke Eropa melalui penaklukan Muslim di Spanyol. Pada abad ke-14, kue kering sudah menjadi umum di semua lapisan masyarakat di Eropa, mulai dari masakan kerajaan hingga pedagang kaki lima. Cookies kemudian tiba di Amerika pada abad ke-17. Makaroni dan kue jahe adalah contoh kue Amerika awal yang menjadi populer.
Pada tahun 1976, Sesame Street mencantumkan Hari Kue Nasional dalam kalendernya untuk pertama kalinya pada tanggal 26 November. Pada tahun 1987, Matt Nader dari Blue Chip Cookie Company di San Francisco memperkenalkan Cookie Day dan merayakannya setiap tanggal 4 Desember. Hari ini menjadi momentum bagi orang-orang di seluruh dunia untuk merayakan kelezatan kue dalam segala bentuk dan rasa yang beragam.
7. Hari Artileri Nasional
Sejarah artileri di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda, di mana Belanda melatih pemuda Indonesia, seperti Soerio Santoso dan lainnya, untuk mengoperasikan artileri. Pada 16 Agustus 1945, menyerahnya tentara Jepang memberikan kesempatan kepada pemuda yang telah dilatih untuk mengambil alih artileri dan mendukung kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan pada 5 Oktober 1945, didirikan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang dilatih oleh Kapten Soewandi dengan senjata rampasan Jepang. Pada 10 November 1945, mereka menghadapi Pertempuran Surabaya dengan artileri Jepang. Pada 4 Desember 1945, Letnan Jenderal Urip Soemohardjo meresmikan Markas Artileri di Yogyakarta, dan Letnan Kolonel R.M Pratikno Suryo Sumarno diangkat sebagai Komandan Artileri Pertama Indonesia.
Komandan Diklat TNI Angkatan Darat menetapkan 4 Desember sebagai Hari Artileri Nasional untuk merayakan peresmian tersebut. Hari ini, Hari Artileri Nasional, memperingati peristiwa penting dalam perkembangan artileri di Indonesia.
Itulah 7 momen yang diperingati setiap tanggal 4 Desember. Sekarang kamu jadi tahu kan? Semoga membantu ya, detikers!
(yum/yum)