Cara Unik Pemerintah Korea Selatan biar Warganya Mau Menikah

Kabar Internasional

Cara Unik Pemerintah Korea Selatan biar Warganya Mau Menikah

Khadijah Nur Azizah - detikJabar
Minggu, 03 Des 2023 05:30 WIB
Lee Yu-mi attends a mass blind date event in Seongnam, South Korea, November 19, 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji
Pemerintah Korsel Bikin Perjodohan Massal Demi Genjot Angka Kelahiran. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta -

Pemerintah Korea Selatan punya cara unik agar warganya mau menikah. Dengan begitu, diharapkan warganya itu juga segera punya anak.

Mengapa hal ini dilakukan? Bagaimana cara pemerintah Korea Selatan membuat warganya mau menikah?

Dikutip dari detikHealth, pemerintah mengumpulkan 100 pria dan wanita di sebuah hotel di dekat Seoul, Korea Selatan. Mereka mengenakan pakaian terbaik dengan memasang label nama, berharap menemukan cinta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajang cari jodoh itu diselenggarakan oleh pemerintah kota Seongnam, Korsel, agar warganya menikah dan punya anak. Para peserta, berusia 20-an dan 30-an, duduk dengan tenang bersebelahan sampai seorang pelatih hubungan memulai acara dengan permainan batu-kertas-gunting, yang dengan cepat memenuhi ruangan dengan obrolan dan tawa.

Pemerintah kota tampak bertekad untuk mengatur pertandingan, menyiapkan anggur merah, coklat, permainan, layanan rias gratis, dan bahkan pemeriksaan latar belakang untuk para lajang yang berpartisipasi.

ADVERTISEMENT

Lee Yu-mi, 36, yang bekerja di pemerintah kota, mengatakan dia harus mendaftar tiga kali untuk akhirnya mendapat tempat di acara tersebut.

"Saya tidak menyangka kompetisi ini akan sekompetitif ini," katanya kepada Reuters, dikutip Jumat (1/12/2023).

Ibu kota Korea Selatan, Seoul, telah mempertimbangkan acara serupa namun menunda rencana tersebut setelah mendapat kritik karena ajang cari jodoh hanya akan membuang-buang uang pembayar pajak karena gagal mengatasi alasan di balik orang-orang yang memilih untuk tidak menikah dan memiliki bayi: tingginya biaya perumahan dan pendidikan anak.

Tingkat kesuburan Korea Selatan turun ke rekor terendah tahun lalu, 0,78, yang merupakan tonggak sejarah suram lainnya bagi negara dengan jumlah harapan anak terendah di dunia untuk setiap perempuan.

Angka tersebut jauh di bawah angka 1,66 di Amerika Serikat dan 1,3 di Jepang pada tahun 2021. Angka rata-rata di antara negara-negara yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mencapai 1,58 pada tahun yang sama.

Jung Jae-hoon, seorang profesor di departemen kesejahteraan sosial di Universitas Wanita Seoul, mengatakan tidak masuk akal untuk mengharapkan ajang cari jodoh ini menyebabkan angka kelahiran yang lebih tinggi.

"Anda perlu mengeluarkan lebih banyak uang secara langsung untuk mendukung kehamilan, persalinan dan mengasuh anak untuk menyebutnya sebagai kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran," kata Jung.

Meski mendapat kritik, ribuan orang telah mendaftar untuk acara kencan buta tahun ini yang diselenggarakan oleh kota Seongnam. Walikota Seongnam Shin Sang-jin mengatakan menyebarkan pandangan positif mengenai pernikahan pada akhirnya akan membantu meningkatkan angka kelahiran, dan menekankan bahwa kencan buta hanyalah salah satu dari banyak kebijakan yang diluncurkan kotanya untuk membalikkan angka tersebut.

"Angka kelahiran yang rendah tidak dapat diselesaikan dengan satu kebijakan saja. Ini juga merupakan tugas kota untuk menciptakan lingkungan bagi orang-orang yang ingin menikah untuk menemukan pasangannya," kata Shin.

Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Korsel Bikin Ajang Cari Jodoh Massal Biar Warganya Mau Nikah-Punya Anak

(kna/orb)


Hide Ads