Waspada! Ini 5 Cara Penularan AIDS yang Perlu Kamu Tahu

Waspada! Ini 5 Cara Penularan AIDS yang Perlu Kamu Tahu

Fahmy Fauzy Muhammad - detikJabar
Kamis, 30 Nov 2023 19:00 WIB
Apa arti singkatan AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit berbahaya dan menular. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS di seluruh dunia.
Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato
Bandung -

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang terdiri dari kata Acquired bukan dari keturunan, Immune (sistem kekebalan tubuh), Deficiency (kekurangan), Syndrome (penyakit dengan kumpulan gejala). Singkatnya, AIDS merupakan kumpulan gejala karena kekurangan serta kelemahan sistem kekebalan tubuh atau imun.

Penyebab dari AIDS sendiri yaitu adanya Human Immunodeficiency Virus atau yang lebih dikenal dengan virus HIV didalam tubuh. Bila kita terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi dari virus tersebut. Sistem kekebalan kita akan membuat antibodi, untuk melawan virus yang ada didalam tubuh..

Seseorang mungkin tidak tahu bahwa dirinya baru saja terinfeksi virus HIV. Hal tersebut dikarenakan gejala baru akan dialami kurang lebih 2-3 minggu setelah tertular. Beberapa penyintas mengalami gejala mirip flu, seperti; demam, sakit kepala, otot dan sendi yang sakit, kelenjar getah bening yang bengkak, atau ruam pada kulit selama satu atau dua minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala tersebut biasanya akan hilang tanpa diobati. Kebanyakan orang juga merasa bahwa gejala tersebut menandakan flu.

Cara penularan AIDS

Agar kamu dapat mengantisipasi terkena AIDS, maka kamu harus tahu terlebih dahulu jalur penularan AIDS. Berikut ini beberapa kegiatan yang beresiko terkena virus HIV/AIDS.

ADVERTISEMENT

1. Hubungan seksual

Berhubungan seksual atau hubungan badan tanpa alat kontrasepsi terutama dengan penyintas AIDS bisa menjadi salah satu jalur penularan dari HIV/AIDS. Virus HIV di air mani, cairan vagina, atau cairan pra ejakulasi dari pengidap AIDS dapat menginfeksi tubuh orang lain.

Oleh sebab itu, penggunaan alat kontrasepsi menjadi sangat penting saat berhubungan badan karena untuk melindungi diri dari virus HIV. Kondom dapat berfungsi untuk mencegah penularan AIDS karena menghalangi masuknya virus HIV pada cairan sperma atau vagina.

2. Melalui transfusi darah

Virus HIV yang berada di dalam tubuh penyintas tentunya memiliki resiko menular melalui kegiatan transfusi darah. Kegiatan seperti donor darah atau cangkok organ dengan penyintas AIDS dapat menularkan virus HIV. Oleh karena itu dilakukan prosedur medis yang panjang sebelum melakukan kegiatan transfusi darah.

3. Dari ibu ke bayi

Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan berisiko lebih besar menularkan virus HIV kepada bayinya melalui plasenta. Virus juga dapat menular ke bayi ketika proses persalinan berlangsung.

Karena hal tersebut, ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan darah, terutama bagi mereka penyintas HIV/AIDS. Pemeriksaan awal akan membantu proses penanganan untuk dapat menekan risiko penularan ke bayi.

4. Seks oral

Penularan HIV dapat terjadi saat Anda merangsang atau mengulum kelamin pasangan yang terinfeksi dengan lidah dalam keadaan mulut yang sedang sariawan atau terluka.

Risiko penularan yang awalnya rendah bisa semakin besar jika cairan ejakulasi dikeluarkan di dalam mulut. Lalu, apakah berciuman bisa menularkan HIV? Jika hanya terjadi pertukaran liur, virus HIV tidak akan menyebar.

Berbeda jika saat berciuman terdapat luka, sariawan, atau kontak darah dengan pasangan yang memiliki virus HIV, penularan dapat terjadi. Hal yang sama juga berlaku bila bibir atau lidah Anda tak sengaja tergigit oleh pasangan selama berciuman. Luka baru itu dapat menjadi gerbang masuk bagi HIV melalui air liur pasangan.

5. Penggunaan jarum suntik bekas

Penggunaan jarum suntik bekas pakai atau dipakai secara bersamaan bisa menjadi salah satu jalur penularan virus HIV dan terkena AIDS. Apabila salah satu orang yang menggunakan jarum suntik tersebut positif virus HIV/AIDS, maka jarum suntik bekas itu dapat berpotensi menularkan HIV/AIDS kepada pengguna lain.

Salah satu contohnya ketika memakai jarum bekas untuk tindik, sulam, atau tato. Penularan virus HIV/AIDS bisa terjadi melalui kulit ketika seseorang sedang menindik bagian tubuhnya atau membuat tato dengan alat yang digunakan secara bergantian tanpa disterilkan.

Itu dia cara penularan AIDS yang perlu kamu ketahui sebagai kewaspadaan diri. Semoga membantu.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads