Kabupaten Cianjur terancam krisis tenaga pengajar berstatus ASN. Pasalnya butuh sekitar 10 tahun agar seluruh tenaga guru honorer diangkat menjadi ASN, sedangkan setiap tahunnya ada ratusan PNS guru masuk masa pensiun.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Ruhli mengatakan jumlah guru SD saat ini mencapai 11.510 orang dengan ASN sebanyak 4.350 dan selebihnya ialah tenaga honorer. Sedangkan untuk tingkatan SMP, tercatat ada 4.865 orang guru dengan ASN sebanyak 2.357 dan sisanya ialah tenaga honorer.
"Cianjur memang krisis guru, idealnya untuk SD ada 13.500 guru dan SMP sebanyak 5.250 guru. Dan yang sekarang mengisi pun hanya sekitar 40 persen yang statusnya ASN, baik PNS ataupun PPPK," kata dia, Rabu (29/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kondisi tersebut diperburuk dengan banyaknya ASN guru yang pensiun setiap tahunnya. Tercatat pada 2023 lalu sebanyak 400 orang guru yang pensiun. Sedangkan di tahun depan diperkirakan ada 600 guru yang pensiun.
"Pada 2022 lebih banyak lagi ada sekitar 700 guru yang pensiun. Jadi bukan hanya banyak diisi tenaga honorer, tetapi yang ASN juga banyak yang memasuki masa pensiun," kata dia.
"Bahkan di selatan ada yang satu sekolah itu hanya diisi oleh satu guru PNS, yakni hanya kepala sekolahnya. Selebihnya tenaga honorer," tambahnya.
Dia mengatakan kekurangan guru, terutama yang berstatus ASN terbantu dengan adanya program PPPK, dimana tiga tahun terakhir sudah ada 2.800 guru PPPK yang diangkat.
Namun untuk menuntaskan pengangkatan hingga seluruh guru berstatus ASN perlu 10 tahun. Sehingga target dalam beberapa tahun tidak ada lagi honorer sangat tidak dimungkinkan.
"Kalau dengan kuota 700 orang guru yang diangkat jadi PPPK per tahun, butuh sekitar 10 tahun baru tidak ada lagi yang honorer. Kecuali pemerintah pusat menambah kuota hingga ribuan orang per tahun, kemungkinan akan secepatnya seluruh guru di Cianjur berstatus ASN, sehingga tidak terjadi krisis guru," kata dia.
Di sisi lain, Ketua PGRI Kabupaten Cianjur Sukirman, mengatakan jumlah guru di Cianjur memang krisis, sebab selama ini kekurangan jumlah guru diisi oleh tenaga honorer.
"Memang kebanyakan sekarang honorer. Makanya saya harap ada penambahan kuota untuk ASN guru, baik pengangkatan menjadi PNS ataupun PPPK. Sehingga guru di Cianjur bisa lebih diperhatikan nasibnya, terutama yang bertugas di wilayah selatan," pungkasnya.