Tabung compressed natural gas (CNG) yang diangkut sebuah truk meledak di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Delapan orang menjadi korban, dua di antaranya tewas akibat ledakan tabung CNG.
Informasi dihimpun detikJabar, peristiwa itu terjadi Senin (27/11/2023) pukul 17.50 WIB. Korban yang diduga terkena ledakan sempat bergelimpangan, lalu dievakuasi ke RSUD Sekarwangi, Cibadak.
"Kami menerima korban, yang menurut laporan polisi akibat ledakan mobil gas di daerah Karangtengah, Cibadak. IGD menerima kiriman delapan orang, enam orang lukanya tidak terlalu memprihatinkan, masih dalam penanganan, insya Allah bisa pulang. Sementara dua korban laki-laki dan perempuan meninggal dunia," kata Humas RSUD Sekarwangi Ramdansyah kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban meninggal dunia masing-masing berinisial UO (38), laki-laki asal Kecamatan Parakansalak. Satu lagi adalah AH (56), perempuan asal Berkah, Kecamatan Bojonggenteng.
"Luka terdapat luka terbuka, cukup lebar akibat ledakan, jadi keseluruhan delapan orang dan dua meninggal. Untuk yang enam orang mudah-mudahan bisa langsung pulang malam ini," ujar Ramdansyah.
Sementara itu, warga mengaku melihat beberapa kendaraan terpental usai ledakan dari tabung gas di atas truk.
"Tadi ada beberapa orang dievakuasi ke RSUD Sekarwangi, kondisinya masih belum diketahui. Yang parah yang naik motor, tadi sampai terpental beberapa meter," kata Andri, warga di sekitar lokasi kepada detikJabar.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab tabung gas CNG yang diangkut truk dengan nomor polisi B 9496 SYX ini bisa meledak. Namun warga mengaku merasakan getaran cukup kuat saat ledakan terjadi.
"Truk melaju dari arah Bogor menuju Sukabumi. Ada dua kendaraan yang berada tepat di belakang truk rusak berat. Posisi saya saat kejadian sedang di depan truk, lalu tabung yang meledak telinga saya sampai sakit," ujar Andri.
Sementara itu, Ferdiana sopir truk pengangkut gas mengatakan saat kejadian ia sedang dalam perjalanan dari Citereup menuju Cianjur. "Saya angkut 20 tabung, ini muatannya kompresi, beratnya kurang lebih 3 ton, satu tabung 150 kilogram," terang Pardiana.
"Kalau penyebab meledak saya enggak tahu. Posisi sedang macet, tiba-tiba langsung saja meledak," sambungnya.
(sya/orb)