Sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran masih banyak yang tak memiliki penerangan jalan umum (PJU). Kalaupun ada, sebagian di antaranya sudah rusak alias tak berfungsi.
Situasi itu dikeluhkan masyarakat. Sebab, sejumlah titik yang harusnya terang saat malam, justru gelap karena tak ada penerangan.
Baca juga: Wajah Muram Taman Pesona Pangandaran |
Tokoh masyarakat Pangandaran, Suryana (45), menyebutkan beberapa titik di kawasan wisata Pangandaran membenarkan masih banyak ditemukan PJU mati. "Bahkan PJU itu tidak berfungsi sama sekali dan membuat jalanan gelap," kata Suryana saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (24/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, kata Suryana, penerangan jalan menjadi hal yang fatal jika tidak terdapat di titik jalan yang rawan. "Apalagi saya lihat sepanjang jalan baru lintas pantai masih banyak yang mati," ucapnya.
Suryana mengatakan Dishub sebagai penanggungjawab terkait hal tersebut harus serius melakukan pemeliharaan PJU. Menurutnya PJU harus jadi prioritas.
Dia mengatakan Pangandaran sebagai daerah wisata harus dimulai perbaikan hal yang mendasar. Penerangan jalan paling terlihat harus segera diperbaiki.
"PJU kan beriringan dengan akses jalan, jika lampunya gelap bisa membahayakan, membuka peluang kejahatan," ucapnya.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran Ghaniyy Fahmi mengatakan sejumlah PJU yang ditemukan mati disebabkan berbagai faktor, di antaranya kondisi rusak dan dicuri.
"Kondisi yang rusak merupakan PJU yang baru saja dipasang untuk 1999 titik di Pangandaran, namun titik-titiknya akan kami hitung ulang karena berkaitan dengan tagihan listrik," kata Ghaniyy.
Menurutnya, dari 1.999 titik PJU yang telah dipasang, banyak ditemukan yang mati di jalur wisata dan jalur alternatif Pangandaran. "Tentu jika terus dibiarkan akan membahayakan pengguna jalan, apalagi di jalan baru lintas pantai," ucapnya.
Melihat kondisi tersebut, kata Ghaniyy, usulan penambahan PJU di titik rawan sudah diusulkan sejak tahun 2021-2022. "Barangkali ini menjadi sebuah kewajiban Dishub Pangandaran terkait PJU, rambu-rambu PPJ itu kami sudah mengusulkan ke provinsi ternyata belum disetujui," katanya.
Untuk memperbaiki PJU yang rusak, Ghaniyy menyebutkan, akan memanfaatkan anggaran APBD seoptimal mungkin.
"Itu pun untuk pemeliharaan, jadi PJU di 1999 titik itu kita akan optimalkan. Misalnya yang mengalami mati ganti materialnya, beberapa PJU di daerah Pamugaran bahwa ada kabel yang dicuri, Insya Allah nanti dibetulkan," ucapnya.
Ia mengatakan perbaikan lampu PJU diharapkan selesai sebelum tiba liburan Nataru 2023. "Ya Insya Allah sebelum liburan akhir tahun sudah selesai," katanya.
Ghaniyy juga mengimbau kepada wisatawan yang memarkirkan kendaraan di Jalan Wisata Cikembulan karena sejumlah titik PJU mati.
"Memohon perhatianya juga di titik jalur Cikembulan hingga pantai Barat kalau misalkan kalau terparkir di kafe-kafe lebih diperhatikan karena disitu rawan pencurian juga, karena masyarakat harus proaktif jika ada hal-hal yang mencurigakan," ucapnya.
Ghaniyy menambahkan, untuk jalur alternatif yang minim pencahayaan dari Cikembulan menuju Sukaresik. Menurut dia, saat ini tagihan listrik untuk PJU sangat besar, per bulannya itu mencapai Rp 700 juta dari 1999 titik.
"Maka dari itu, Dishub Pangandaran tahun 2024 akan melakukan pendataan database terkait lokus-lokus PJU mana yang mati dan hidup.
Kalau yang mati itu dimana, nanti diinfokan ke PLN. Karena selama ini bayar plat, yang mati bayar dan yang hidup pun bayar," pungkasnya.
(orb/orb)