Viral Gerombolan Bermotor Ugal-ugalan di Jalanan Kota Bandung

Viral Gerombolan Bermotor Ugal-ugalan di Jalanan Kota Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 23 Nov 2023 14:00 WIB
Aerial View of a traffic in Hanoi, Vietnam
Ilustrasi gerombolan bermotor (Foto: iStock)
Bandung -

Potongan video yang menunjukkan aksi gerombolan bermotor di Kota Bandung, Jawa Barat kembali membuat resah masyarakat. Mereka terlihat berkonvoi di jalanan sambil berkendara dengan ugal-ugalan.

Dihimpun detikJabar, ada 2 potongan video aksi ugal-ugalan gerombolan bermotor itu yang terlihat dilakukan di dua tempat yang berbeda. Video pertama, disebutkan aksi itu terjadi di Flyover Mochtar Kusumaatmadja pada Sabtu (18/11) malam dan di Jalan Batununggal pada Minggu (19/11) malam.

Di Flyover Mochtar, gerombolan bermotor yang mencapai belasan orang ini terlihat berkendara secara ugal-ugalan. Mulai dari menggeber motor hingga berkendara zig-zag yang membuat pengendara lain resah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di Jalan Batununggal, aksi serupa juga dilakukan. Namun bedanya, di tempat ini para gerombolan bermotor itu mengalami nasib sial. Dalam tayangan video yang diunggah di akun media sosial, dua orang di antara mereka terlihat terjatuh hingga memancing amarah warga sekitar.

Meskipun meresahkan, dua kejadian dari gerombolan bermotor itu rupanya tidak sampai dilaporkan ke pihak kepolisian. Dalam sejumlah unggahan di media sosial, salah satu aksi gerombolan bermotor sudah diselesaikan di tempat dan para pelakunya disuruh pulang.

ADVERTISEMENT

detikJabar kemudian mengkonfirmasi Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Eko Iskandar mengenai aksi ugal-ugalan gerombolan bermotor tersebut. Ia menegaskan bahwa Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono sudah menekankan supaya aksi serupa tidak terjadi di Kota Kembang.

"Sebetulnya Pak Kapolres sudah menekankan kejadian-kejadian seperti itu, karena ini menjadi prioritas utama beliau. Jadi jangan sampai ada pengendara motor yang ugal-ugalan di jalan, dan kalau ada akan diberi tindakan tegas," katanya saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (23/11/2023).

Namun masalahnya, kata Eko, belum ada formula sanksi yang tepat untuk membuat para gerombolan bermotor itu menjadi jera. Selain karena faktor mereka mayoritas di bawah umur, sanksi yang diterapkan pun kata Eko hanya sebatas pelanggaran lalu lintas.

"Mereka ini mayoritas anak di bawah umur, itu yang membuat kita susah memberikan sanksi yang berat kepada mereka. Jatuhnya hanya pelanggaran. Kecuali kalau mereka bawa obat-obatan, senjata tajam, itu kan ranahnya di serse (kriminal). Kalau di lantas, mereka pelanggar biasa jatuhnya," ucap Eko.

Meski demikian, Eko menegaskan pihaknya tetap melakukan tindakan preventif atau pencegahan untuk menekan aksi ugal-ugalan para gerombolan bermotor di jalanan. Salah satunya dengan razia knalpot brong yang kerap digunakan para gerombolan bermotor itu saat melakukan konvoi.

"Itu lah kenapa razia lantas menyasar knalpot brong, karena mereka kebanyakan pakai knalpot itu. Jadi sasaran kita para pelaku kejahatan ataupun gerombolan bermotor yang memakai knalpot brong bisa berkurang. Termasuk juga arak-arakan, konvoi, kita razia knalpot brong-nya supaya bisa ditekan," tutur Eko.

Ia pun berharap ada peran bersama sejumlah pihak untuk menekan aksi ugal-ugalan gerombolan bermotor di jalan yang bisa mengarah kepada aksi kriminal. Contohnya orang tua hingga guru di sekolah, yang diharapkan bisa ikut membantu mengawasi anak-anaknya.

"Memang harus ada kesadaran bersama, dari masyarakat, khususnya orang tua, guru sekolah, itu yang paling penting supaya kejadian-kejadian seperti ini bisa ditekan," pungkasnya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads