Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sukabumi mendadak jadi perbincangan publik. Bukan soal harga BBM yang mahal atau membludaknya antrean, namun toilet di SPBU itulah yang sedang menjadi sorotan.
Toilet di SPBU yang terletak di Kampung Bangkongreang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi itu memiliki desain yang mewah bak hotel berbintang. Hal itulah yang kemudian viral di sosial media.
Usut punya usut, toilet di SPBU tersebut dibangun dengan biaya yang sangat fantastis. Pengelola SPBU harus merogoh kocek ratusan juta demi memiliki toilet mewah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Habis biaya Rp 500 juta sampai Rp 600 jutaan, untuk toilet dan musala, untuk semua termasuk pernak-pernik interiror," kata M Irfan, pengawas SPBU 34-43303 kepada detikJabar, Rabu (22/11/2023).
SPBU itu diketahui baru beroperasi sekitar 3 bulan. Menariknya, meski memiliki desain mewah, pengelola tidan memasang tarif bagi siapapun yang akan menggunakan toilet mewah itu.
"Tidak ada biaya sepersen pun, semuanya gratis. Karena ini kan memang fasilitas umum, jadi siapapun boleh masuk untuk sekadar buang air kecil, besar dan foto-foto," ujar Irfan.
"Ada yang nggak isi bensin sekadar foto-foto, isi bensin foto-foto. Yang istirahat banyak, respons konsumen katanya memang nyaman dan bersih, enak untuk istirahat," sambungnya.
Toilet mewah itu memiliki dua ruangan yang dikhususkan untuk laki-laki dan perempuan yang masing-masing ruangannya punya area untuk buang air kecil dan besar. Selain itu ada juga wastafel dan sebuah sofa empuk di depan toilet.
"Biasanya toilet umum itu bau, kotor nah ini beda nih berasa nyaman, mewah kelihatan bersih enak dilihat. Tidak kotor dan bau, biasa kan namanya fasilitas umum apalagi toilet kurang nyaman ya," kata Tia Mutia, salah seorang pengunjung SPBU.
Meski banyak digunakan orang, namun toilet mewah itu selalu terlihat kinclong. Secara berkala, petugas membersihkan seluruh area toilet. Bahkan dalam sekali membersihkan diperlukan waktu hingga 2,5 jam.
"Untuk membersihkan dua toilet ini, butuh waktu sampai 2,5 jam. Karena bebersih sampai area musala dan tempat wudhu," kata Andre Virgiawan, pegawai SPBU.
"Jadi memang pimpinan mewajibkan agar benar-benar membuat mereka yang datang nyaman. Saya juga semangat kerjanya, karena ini bagian dari tanggung jawab saya sebagai pegawai di sini," ungkapnya.
Andre yang telah bekerja sejak SPBU itu dibuka mengaku pengunjung harus menjaga kebersihan saat menggunakan toilet. Bahkan pengunjung dilarang merokok di dalam.
"Ya biar sama-sama menjaga kebersihan, walaupun tugas saya namun untuk menjaga kebersihan kan dimanapun sudah menjadi tanggung jawab bersama," harapnya.
(bba/sud)