Sekelompok pelajar tawuran di Jalan Nasional Pantura (Lingkar Tanjungpura), Kabupaten Karawang. Polisi tengah mengidentifikasi para pelaku yang membuat keonaran tersebut.
Kapolsek Karawang Kota Kompol Marsono mengatakan, peristiwa itu terjadi hanya sekilas. Namun cukup meresahkan hingga viral di media sosial.
"Kami menerima laporan dari masyarakat, melalui Lapor Pak Kapolres, kebetulan juga ramai di media sosial. Namun setelah di cek ke lokasi para pelajar itu sudah membubarkan diri," ujar Marsono, saat diwawancara di Mapolsek Karawang Kota, Kamis (16/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marsono mengatakan, peristiwa itu terjadi pukul 14.00 WIB, dan hanya berlangsung beberapa menit. Sehingga warga dan polisi belum sempat mengambil tindakan membubarkan aksi tersebut.
"Terjadinya hanya beberapa menit yah, jadi memang cuma sekilas, bahkan warga pun belum sempat membubarkan, mereka sudah bubar," kata dia.
Ia juga membenarkan bahwa kedua kelompok terlihat membawa senjata tajam. "Setelah kami mintai keterangan saksi, pedagang es di sana, mereka terlihat mengacungkan senjata tajam, tapi tidak digunakan. Hanya adu jotos saja," imbuhnya.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Marsono, tidak ada korban jiwa dari kedua belah pihak yang terlibat bentrok.
"Alhamdulillah tidak ada korban, dari semua keterangan saksi, mereka hanya sekilas. Tapi tetap kami masih berupaya menyelidiki, kelompok pelajar mana, atau dari sekolah mana mereka, sebab kami juga belum tahu," ujar dia.
Mengenai viralnya aksi tersebut, Marsono mengaku, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya antisipasi dalam menangkal aksi tak terpuji antar pelajar tersebut.
"Sesuai arahan pak Kapolres sebenarnya kita melalui Bhabinkamtibmas, rutin setiap senin kita perintahkan untuk turun ikut jadi pembina upacara di setiap sekolahan. Tapi karena jumlah sekolah di wilayah hukum Karawang kota banyak, anggota kami hanya 45, terkadang memang tidak bisa semua sekolah dihadiri," ucap Marsono.
Kendati demikian, kata Marsono, selain upaya tindakan preventif, pihaknya juga melakukan upaya pencegahan. Beberapa upaya seperti peningkatan patroli berkala di titik-titik tertentu, yang rawan terjadi aksi kejahatan.
"Sampai saat ini, kita rutin patroli KRYD (kegiatan rutin yang ditingkatkan), bahkan di titik-titik tertentu, seperti Sumarecon, Karawang Timur, yang dianggap rutin selalu dicek secara berkala," paparnya.
Mengenai aksi tawuran tersebut, Marsono mengimbau agar pihak sekolah dan orang tua siswa ikut serta berperan aktif mengawasi anaknya, ketika di luar lingkungan sekolah.
"Kami imbau selain pihak sekolah, orang tua juga dapat berperan serta mengawasi secara intens kegiatan anaknya di luar lingkungan sekolah. Agar supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi," pungkasnya.
(dir/dir)