.webp)
TikTok saat ini jadi platform media sosial yang paling digemari. Tapi, penelitian teranyar mengungkap TikTok jadi platform paling tidak aman.
Penelitian tersebut dilakukan oleh perusahaan keamanan siber, Cerby. Mereka meneliti ragam platform media sosial dari mulai Twitter, Instagram, Facebook, YouTube hingga TikTok.
Dilansir dari detikInet, penelitian dilakukan dengan mengukur masing-masing media sosial menggunakan enam parameter. Adapun parameter ini merupakan metode otentifikasi dua faktor, otentikasi tingkat perusahaan, kontrol akses berbasis peran, profil penggunaan akun, privasi dan keamanan yang siap pakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Facebook jadi platform dengan nilai tinggi yakni 3,74. Kemudian YouTube dengan nilai 3,15, X atau Twitter dengan skor 2,95, Instagram dengan nilai 2,78.
TikTok berada diurutan paling rendah dengan nilai 2,5. Ini menunjukkan TikTok jadi platform yang paling tidak aman.
Mengutip Digital Information World, Cerby menyarankan agar para pemimpin politik menghindari penggunaan platform yang nilainya lebih rendah dari 2,6.
Diketahui skor rata-rata platform media sosial hanya 2,54 pada tahun 2022. Kemudian meningkat 18,9 persen menjadi 3,02 tahun ini.
Begitupun kontrol privasi khusus mengalami peningkatan 25 persen. Sebagian besar didorong oleh Facebook. Ini mengindikasikan bahwa platform yang sedang berjuang ini berusaha memperbaiki hubungannya dengan pengguna.
Hal ini juga jadi tantangan bagi TikTok. Jika TikTok bisa mengejar pesaingnya, masa depannya mungkin tidak akan secerah saat ini. Keamanan menjadi masalah utama dan kegagalan untuk menyediakan keamanan dapat menurunkan angka pengguna.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)
