Cerita Warga Subang Raup Cuan Jual Bendera Pildun U-17 di GBS Soreang

Cerita Warga Subang Raup Cuan Jual Bendera Pildun U-17 di GBS Soreang

Yuga Hassani - detikJabar
Senin, 13 Nov 2023 01:30 WIB
Pedagang asal Subang, Abnar Osea (30) saat menjajakan dagangannya di GBS.
Pedagang asal Subang, Abnar Osea (30) saat menjajakan dagangannya di GBS. Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Bandung -

Adanya gelaran Piala Dunia U-17 di Kabupaten Bandung membuat perekonomian meningkat. Sebab, penonton yang datang ke stadion membeli beragam atribut, salah satunya bendera.

Pantauan detikJabar di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS), Minggu (12/11/2023), terdapat beberapa pedagang yang menjual pernak-pernik Piala Dunia U-17. Pernak pernik yang dijual tersebut berupa bendera, terompet, hingga syal.

Pernak-pernak Piala Dunia U-17 itu dijajakan dengan cara digantung di tangan. Tangan kiri memegang terompet, syal, dan bendera. Sedangkan, tangan kanannya mengibarkan bendera yang dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penonton yang telah memarkir kendaraannya di Lapangan Upakarti, Pemkab Bandung, langsung merapat ke area parkir shuttle bus yang berada di GBS. Setelah itu para pedagang langsung mencoba menawarkan kepada para penonton.

Pedagang asal Subang, Abnar Osea (30) mengatakan sengaja datang bejualan di GBS. Bahkan selain Piala Dunia pun dirinya kerap berjualan. "Dari Subang sengaja jualan ke sini. Tapi saya juga sudah suka jualan sejak ada pertandingan Liga 1 di Jalak Harupat," ujar Abnar, kepada detikJabar, Minggu (12/11/2023).

ADVERTISEMENT

Pihaknya menjelaskan saat ini masih berusaha melakukan penjualan. Pasalnya animo penonton tidak sebanyak hari sebelumnya.

"Alhamdulillah baru laku dua, tadi baru datang jam empat lah," katanya.

Dia mengaku menjual atribut Piala Dunia sesuai dengan laga yang tersaji. Saat ini dirinya menjual bendera dan syal Jerman. "Kalau jualan disesuaikan negara yang main," jelasnya.

Abnar mengungkapkan dapat meraup keuntungan saat pertandingan sebelumnya Argentina vs Senegal. Keuntungan tersebut didapatnya setelah berjualan hingga malam hari.

"Pas Argentina kemarin jualan juga. Alhamdulillah bisa dapet keuntungan sampai Rp 250 ribu," ucapnya.

Harga bendera yang dijualnya mencapai Rp 20 ribu. Kemudian terompet harganya tergantung ukuran yang berkisar antara Rp 20 ribu sampai Rp 40 ribu.

"Harga mah beda-beda. Gimana kita ngejualnya aja," bebernya.

Abnar mengaku tidak mengalami kesulitan jika menjual barang dagangannya ke warga negara asing. Dirinya memiliki trik dengan memakai handphone.

"Bahasa dagang mah gampang, paling dibantu pakai handphone aja diketik. Nanti mereka juga ngerti, kalau ng gak ngerti juga paling pada ketawa," pungkasnya.

Simak Video 'Pildun U-17 Disebut Sepi Penonton, Menparekraf Gencarkan Promosi':

[Gambas:Video 20detik]

(sud/sud)


Hide Ads