Samsudin (59), warga Dusun Haurseah, Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, tidak pernah menyangka jika sahabat bermain kecilnya saat ini sudah menjadi seorang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), yaitu Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Mang Kutil, sapaan akrabnya, menjadi saksi hidup Agus Subiyanto saat kecil di kampung halamanya, Cijulang, Pangandaran. Ia pun mengenang saat momen Agus pulang kampung setelah pindah sekolah ke Cimahi, Bandung.
"Kalau sekolah di Cijulang sebentar, lalu pindah ke Cimahi karena tugas kerja ayahnya di sana yang juga seorang anggota TNI," kata Mang Kutil, Jumat (10/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, di Cijulang bagi Agus Subianto merupakan tempat kelahiran kedua orang tuanya dan keluarga besarnya. "Kalau lagi liburan mah pasti pulkam ke rumah nenek kakeknya sekitar tahun 1970-an. Agus mah kalau main ke sini teh kalau lagi liburan semester sekolah sejak pindah ke Cimahi," ucapnya.
Mang Kutil mengatakan Agus Subiyanto memiliki banyak saudara di sana. "Punya kakak yang sekolah di sini hingga sekolah dan punya empat adik," katanya.
Momen bermain dengan Agus, kenang Kutil, mulai sangat akrab sekitar usianya masih 12 tahun. Lokasi bermain saat liburan bagi Agus, menurut Kutil, yaitu pergi ke Sungai Cijulang dan ke pantai Batukaras untuk berenang.
"Wah dulu mah belum ada sepeda, ulin (main) teh lempang we (jalan kaki aja)," ucapnya.
Bahkan, menurutnya, di wilayah Batukaras kakeknya memiliki kebun jagung dan kelapa yang setiap libur pasti dipanen. "Mainnya nggak neko-neko paling ke kebun, ngala dawegan (ngambil kelapa muda), ngojay di balong (berenang di kolam)," katanya.
Karakter Jenderal Agus Subianto Di Mata Sahabat
Kutil mengatakan sosok kepemimpinan Agus sudah terlihat sejak kecil saat hidup di Cijulang, Pangandaran. "Karakter Agus, sifat jiwa dewasanya ada sejak kecil, sopan, dulunya tukang adzan di masjid, dari kecil didikan disiplin kuat," katanya.
Menurutnya, kalau Agus keduluan adzan di masjid sama temanya suka ngambek (marah). "Kalau tiba waktu shalat terus kapiheulaan (keduluan) adzan sama yang lain pasti marah," ucapnya.
Dia mengatakan meskipun Agus berada dibawah 5 tahun dari dirinya, untuk main dan kegiatan lainnya selalu menjadi pemimpin. "Pokoknya mau main, ngajak ngaji, pasti selalu jadi yang memimpinnya," kata dia.
Rendah hati dan tidak sombong juga jadi hal dikenang dari Agus Subiyanto. Ia masih sering mengunjungi temannya saat pulang kampung ke Pangandaran.
"Kalau pulkam ke Pangandaran selalu menyempatkan silaturahmi ke rumah saya, walaupun saya bukan siapa-siapanya, hanya sahabat," katanya.
Kata dia, sejak menjadi TNI, Dandim, Danrem, Pangdam bahkan Wakasad sampai KSAD belum pernah absen untuk silaturahmi berkunjung. "Pasti ke saya pasti silaturahmi, itu luar biasanya Agus Subiyanto tidak pernah lupa sahabatnya sendiri," ucapnya.
Bahkan, saat kunjungan ke Pangandaran beberapa waktu lalu, Kutil mengaku bangga dapat satu panggung dengan Jenderal Agus dan menceritakan momen masa kecil.
"Malam kemarin juga saat diundang naik panggung dan menceritakan masa kecil dia, tentu merasa bangga, ada orang Cijulang yang kabarnya akan menjadi Panglima TNI dan dia bakalan membuka sejarah baru dari tataran Sunda," ucapnya.
(orb/orb)