Kala Siswa TK di Cimahi Peringati Hari Pahlawan

Dari kejauhan, di jalan masuk menuju Masjid Abri, Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi, nampak ada barisan bocah-bocah TK dikawal seorang pria membawa bendera merah putih. Kostumnya beragam.

Ada anak yang mengenakan kostum pejuang kemerdekaan tanah air berwarna coklat, ada bocah lain yang mengenakan seragam loreng TNI sambil menenteng senjata mainan. Di belakangnya ada lagi bocah-bocah perempuan mengenakan kostum dokter dengan stetoskop melingkar di leher.

Seketika dari belakang merangsek seorang bocah laki-laki mengenakan celana pangsi hitam, kopiah, dengan sarung di dada. Khas orang Indonesia zaman dahulu saat gerilya menumpas penjajah.

Mereka merupakan murid PG-TK Miftahul Iman, di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi yang pawai untuk memperingati Hari Pahlawan, 10 November 2023.

"Pakai baju pejuang soalnya mau tampil nanti Hari Pahlawan," kata Rafi, salah seorang murid TK Miftahul Iman sambil malu-malu, Jumat (10/11/2023).

Jarak yang mereka tempuh saat pawai Hari Pahlawan, Jumat siang tak terlalu jauh. Hanya mengitari permukiman penduduk di sekitar tempat mereka belajar dan bermain setiap harinya.

Nuansa hari pahlawan agak makin terasa tatkala bocah-bocah itu melewati deretan rumah tua dengan arsitektur khas Belanda. Kota Cimahi sejak zaman dulu memang kental dengan sejarah panjang perjuangan meraih kemerdekaan.

Terlebih di kawasan itu, yang dulu sempat dijadikan sebagai basis tentara Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) ditandai dengan banyaknya bangunan berarsitektur Belanda.

"Iya hari ini kita pawai peringati Hari Pahlawan. Kita mengimplementasikan kurikulum merdeka dan mengenalkan soal pahlawan pada anak-anak," kata Sri Riwayati, Kepala PG-TK Miftahul Iman.

Siswa TK di Cimahi pawai memperingati Hari Pahlawan pada Jumat (10/11/20230. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)

Perjalanan pawai mereka tempuh sekitar 30 menit, sampai akhirnya tiba lagi di tempat mereka bermain dan belajar. Senang, namun tetap terasa melelahkan mengingat cuaca Cimahi Jumat siang cukup panas dengan terik matahari menerpa kulit.

Wajah bocah-bocah itu memerah dengan keringat bercucuran dari dahi, turun ke pelipis, lalu mengalir di pipi. Sebagian bocah buru-buru membuka sepatu lalu sila di atas sebuah spanduk plastik berukuran besar yang dijadikan alas di halaman PG-TK tersebut.

Seorang guru memimpin doa, sebelum mengawali aktivitas anak-anak itu menyantap bekal yang sudah dibawa. Bikin terharu, kala bocah-bocah itu ternyata dibiasakan saling berbagi makanan, termasuk pada guru-gurunya.

"Alhamdulillah anak-anak senang, jadi tadi kita awali dengan upacara, kemudian pawai. Setelah itu makan bersama dulu sambil beristirahat, dilanjutkan dengan penampilan anak-anak," tutur Sri.

Tak hanya saat Hari Pahlawan, peringatan serupa juga kerap dilaksanakan saat momen hari besar lainnya seperti HUT RI, Hari Sumpah Pemuda, Hari Kartini, hingga hari besar keagamaan.

Menurut Sri, anak-anak seusia itu lebih mengena saat mempelajari sesuatu namun dengan mempraktikkannya secara langsung. Termasuk hari ini, kala mereka dikenalkan dengan pahlawan melalui penampilan dan cerita dari guru-guru.

"Jadi rutin juga. Tapi untuk momen Hari Pahlawan ini, sekaligus edukasi juga anak-anak kita jangan sampai melupakan jasa pahlawan yang sudah memerdekakan negara ini. Mengenalkan sosoknya juga, seperti Pattimura, Hassanudin, Kartini, dan lainnya," kata Sri.