Pendistribusian bantuan pangan berupa beras 10 Kilogram dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu masih berlanjut. Selama penyaluran, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tertinggi di pusat perkotaan.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Indramayu, Ilhamsyah menyebut selain KPM pokok, bantuan di bulan November ini pun terdapat jumlah penerima tambahan. Dari total 252.384 KPM, 24.952 diantaranya merupakan data KPM tambahan satu dan dua.
"Kalau untuk tambahan KPM ada. KPM tambahan itu langsung di rapel 3 bulan alokasi September, Oktober, November," kata Ilhamsyah kepada detikJabar, Kamis (9/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya satu KPM 30 Kilogram jatuhnya untuk yang tambahan kecuali yang udah dapat," imbuhnya.
Penyaluran bantuan pangan beras dilakukan secara merata ke 31 Kecamatan se-Kabupaten Indramayu. Teknis penyaluran nya melalui Kantor Pos dan Kantor Desa setempat.
Dari data jumlah KPM, Bulog menyebut Kecamatan Indramayu merupakan satu wilayah yang memiliki data KPM tertinggi. Untuk bulan November ini terdapat 14.429 KPM belum termasuk data tambahan yang mencapai 1.314 KPM.
Sementara, untuk wilayah lainnya terdapat beberapa kecamatan dengan jumlah KPM di atas angka 10 ribu KPM. Di antaranya Kecamatan Krangkeng, Haurgeulis dan Kecamatan Kandanghaur.
"Wilayah distribusi ya Indramayu ya Kecamatan Indramayu. Datanya sama seperti sebelumnya," ucapnya.
Tingginya jumlah penerima merujuk pada angka warga kurang mampu di wilayah tersebut. Hal itu sesuai tujuan dari program bantuan untuk menjaga kesejahteraan terutama bagi masyarakat kurang mampu.
"Kalau itu saya tidak bisa pastikan ya karena datanya itu dari Dinsos, penyedia data dan verifikasinya. Kalau kita hanya penyedia berasnya jadi data yang kita dapat dari Dinsos itu lah yang nanti di distribusikan ke KPM nya," ungkapnya.
Di sisi lain, Bulog Indramayu mengklaim bahwa selama pendistribusian bantuan pangan beras sejak September lalu berjalan lancar. Bahkan pihaknya mengaku tidak ada keluhan tentang kualitas beras dari KPM.
Sehingga, jika menemui kondisi itu, pihaknya meminta agar masyarakat melalui pemerintah desa untuk segera menukarkan beras bantuan tersebut.
"Kadang-kadang bukan kualitasnya ya tapi kadang robek karungnya atau sobek dalam perjalanan. Jadi misalkan ada kualitas seperti itu ya silahkan ke sini aja," pungkasnya.
(dir/dir)