KJA di Waduk Jangari Rusak Dihantam Banjir, 50 Ton Ikan Lepas

Kabupaten Cianjur

KJA di Waduk Jangari Rusak Dihantam Banjir, 50 Ton Ikan Lepas

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 09 Nov 2023 00:05 WIB
Kolam Jaring Apung di Waduk Jangari Rusak
Kolam Jaring Apung di Waduk Jangari Rusak (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Sebanyak 190 kolam jaring apung (KJA) di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur rusak usai diterjang luapan air. Akibatnya puluhan ton ikan lepas, menyebabkan petani merugi.

Dede Sutisna, pemilik KJA Jangari, mengatakan kerusakan KJA terjadi karena adanya banjir kiriman dari sungai yang bermuara ke Waduk Jangari.

"Kejadiannya kemarin, karena hujan deras sehingga ada banjir kiriman. Luapan air menghantam KJA hingga rusak," kata dia, Rabu (8/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede menuturkan dari enam kolam KJA yang dimilikinya, ada tiga kolam yang rusak parah menyebabkan sekitar 4 ton ikan nila dan patin lepas dari jaring miliknya.

"Kolamnya rusak parah, jaringnya juga rusak. Sehingga ikan nila dan patin jadi terlepas. Padahal beberapa pekan ke depan sudah siap panen," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan kejadian tersebut menyebabkan dia merugi hingga lebih dari Rp 150 juta. "Untuk kolam saja yang rusak sudah sekitar Rp 50 juta kerugian. Belum lagi beberapa ton ikan kabur. Hitungan kasar, kerugian lebih dari Rp 150 juta," ucapnya.

Menurut dia, para petani saat ini berusaha mengamankan bagian-bagian KJA yang bisa dimanfaatkan kembali. Rencananya hingga musim hujan berakhir, para petani tidak menanam ikan.

"Sekarang mah fokus memperbaiki KJA yang rusak. Ini kan baru awal musim hujan, jadi kemungkinan ke depan tidak akan tanam dulu ikan. Takutnya ada banjir kiriman lagi. Ditambah modalnya tidak ada," kata dia.

Di sisi lain, Kepala Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur Aris Haryanto, mengatakan berdasarkan data, tercatat ada 190 KJA di Waduk Jangari yang rusak akibat dihantam banjir kiriman.

"Dari 190 KJA itu total ikan yang kabur dan mati sebanyak 50 ton," kata dia.

Aris mengatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat serta BPBD.

"Kita sudah laporkan, karena itu kan kewenangannya ada di provinsi. Dan ini juga disebabkan bencana alam, makanya kita juga laporkan ke BPBD," kata dia.

"Untuk saat ini petani kemungkinan tidak akan menanam ikan dulu sampai cuaca normal lagi," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads