Kota Seoul, Korea Selatan kini sedang dilanda wabah kutu busuk. Penyebarannya pun semakin meluas. Dilaporkan 17 orang terkena gigitan binatang ini.
Dilansir detikHealth, pemerintah setempat bergerak untuk menanggulangi masalah ini dan mulai memasang instruksi pencegahan kutu busuk di sejumlah tempat.
Pada Senin kemarin, pemerintah Seoul juga melakukan inspeksi di 3.175 lokasi, memeriksa kebersihan dan seberapa sering disinfeksi dilakukan yang mungkin berdampak pada peningkatan wabah kutu busuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, banyak kutu busuk ditemukan tak lagi mempan dibasmi oleh pestisida alias resisten, persis seperti yang juga dialami di Paris.
Meskipun bukan pembawa penyakit menular, kutu busuk dapat memakan darah manusia pada malam hari saat orang sedang tidur, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi kulit sekunder.
Hama berwarna cokelat kemerahan dan tidak bersayap ini biasanya bersembunyi pada siang hari di area seperti jahitan kasur, retakan, celah, di balik kertas dinding, atau di tengah-tengah tempat tidur.
Badan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) berencana untuk menawarkan pelatihan pengendalian hama kepada perusahaan logistik yang menangani barang dan penumpang dari negara-negara dengan banyak kasus kutu busuk seperti Prancis dan Inggris.
"Mereka yang terpapar kutu busuk saat bepergian ke luar negeri harus mensterilkan aksesori perjalanan mereka secara menyeluruh dan berhati-hati dalam memeriksa kutu busuk di akomodasi mereka untuk menghindari gigitan," kata komisaris KDCA Jee Young-mee melalui pernyataan resminya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.