Keramas adalah salah satu kegiatan yang banyak orang lakukan setiap hari. Ini adalah cara yang mudah dan efisien untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran, minyak, dan debu yang menumpuk sepanjang hari.
Namun, apakah keramas setiap hari benar-benar aman? Inilah pertanyaan yang banyak orang ajukan, dan jawabannya mungkin lebih kompleks daripada yang kamu kira.
Menurut Kepala Ilmuwan di Evolis Professional dan ahli biologi rambut serta trikologi, Dominic Burg yang dilansir dari situs Byrdie, keramas terlalu sering bisa memiliki efek buruk pada rambut dan kulit kepala kamu. Burg menjelaskan beberapa alasan mengapa keramas sehari-hari mungkin bukan pilihan terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan utama adalah bahwa kulit kepala kita dilindungi oleh miliaran bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan pH kulit dan mencegah pertumbuhan mikroba jahat.
Jika kamu sering keramas, kamu dapat mengganggu mikrobioma kulit kepala ini, yang pada gilirannya dapat memunculkan masalah pada rambut dan kulit kepala. Oleh karena itu, Burg merekomendasikan untuk mencuci rambut hanya dua hingga tiga kali seminggu agar mikrobioma tetap seimbang.
Selain itu, terdapat beberapa efek negatif lainnya yang dapat muncul akibat keramas setiap hari:
1. Mengganggu Keseimbangan Mikroba Kulit Kepala
Salah satu alasan kuat mengapa sering keramas setiap hari harus dihindari adalah karena dampaknya pada keseimbangan mikroba kulit kepala. Kulit kepala kita adalah rumah bagi miliaran bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan pH kulit dan mencegah pertumbuhan mikroba jahat. Saat kamu terlalu rajin keramas, tindakan ini dapat mengganggu ekosistem ini dan menyebabkan perubahan yang berpotensi merugikan.
Keseimbangan mikroba baik dan jahat sangat penting untuk menjaga kulit kepala dan rambut dalam keadaan sehat. Jika keseimbangan ini terganggu, bisa muncul peradangan dan berbagai masalah kulit kepala yang tidak diinginkan.
2. Menghilangkan Minyak Alami Rambut
Ketika terlalu sering keramas, kamu juga menghilangkan minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar minyak di kulit kepala. Minyak ini berfungsi sebagai pelumas alami untuk rambut, menjaga kelembaban dan mencegah rambut menjadi terlalu kering.
Minyak alami ini juga memberikan perlindungan terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat merusak rambut, seperti sinar matahari dan polusi udara. Ketika minyak alami ini dihilangkan secara berlebihan, rambut akan menjadi kering, mudah patah, dan rentan terhadap kerusakan.
3. Rambut Kering dan Tidak Beraturan
Keramas terlalu sering juga dapat memengaruhi tekstur rambut secara keseluruhan. Rambut yang sering terkena air dan sampo akan menjadi kering dan kehilangan kelembaban alaminya. Hal ini dapat membuat rambut terasa kaku, tak beraturan, dan sulit diatur. Seiring berjalannya waktu, rambut kering ini menjadi semakin rapuh, yang dapat mengakibatkan kerontokan rambut dan bercabang pada ujung rambut. Kondisi ini tentu tidak diinginkan jika kamu ingin memiliki rambut yang sehat dan indah.
4. Kehilangan Kilau Rambut
Salah satu indikator kesehatan rambut yang sering diinginkan adalah kilau alami. Rambut yang sehat cenderung memiliki kilau alami yang indah. Namun, sering keramas setiap hari dapat menghilangkan terlalu banyak minyak dari kulit kepala, yang pada gilirannya membuat rambut kehilangan kilau alami ini. Ketika rambut terlihat kusam dan tidak bercahaya, ini mungkin tanda bahwa rambutmu tidak mendapatkan cukup kelembapan dan nutrisi yang diperlukan.
5. Memicu Ketombe
Terlalu sering mencuci rambut juga berisiko memicu ketombe. Ketombe adalah kondisi yang terjadi ketika kulit kepala menjadi terlalu kering dan mulai mengelupas. Ini seringkali disebabkan oleh pengeringan berlebihan yang terjadi saat sering keramas. Untuk menghindari ketombe, penting untuk menjaga keseimbangan kelembapan alami kulit kepala.
Pembersihan rambut menggunakan sampo adalah tujuan utama dalam merawat kulit kepala dan rambut. Sampo secara umum berfungsi membersihkan kotoran dan menghilangkan kelebihan minyak. Tidak jarang, beberapa sampo juga mengandung bahan aktif yang dapat mengatasi masalah seperti ketombe atau infeksi jamur pada kulit kepala.
Dalam pandangan Dominic Burg, keramas dua hingga tiga kali seminggu adalah pilihan yang lebih baik untuk membantu menjaga rambut dan kulit kepala kamu tetap sehat.
Jadi, saat kamu mempertimbangkan untuk merutinkan kebiasaan keramas setiap hari, pertimbangkan juga efek positif dan negatifnya pada rambut dan kulit kepalamu. Keputusan akhirnya mungkin akan tergantung pada jenis rambut dan kulit kepala masing-masing orang serta preferensi pribadi. Ada beberapa alternatif yang dapat kamu pertimbangkan tanpa harus keramas setiap hari, seperti:
Menggunakan sampo kering (dry shampoo) untuk menyerap kelebihan minyak di kulit kepala.
Mengoleskan kondisioner pada kulit kepala dan membersihkannya hingga bersih. Metode ini dapat efektif membersihkan rambut dan kulit kepala tanpa mengakibatkan rambut menjadi terlalu kering.
6. Melakukan keramas hanya dengan menggunakan air.
Keputusan untuk melakukan keramas setiap hari atau tidak bergantung pada kondisi dan kebutuhan khusus rambutmu. Beberapa orang mungkin merasa bahwa rambut mereka tetap sehat dan segar dengan kebiasaan keramas sehari-hari, sementara yang lain dapat mengalami efek samping akibat seringnya keramas.
Namun, patokannya tetap sederhana: keramaslah ketika rambut mulai terasa lepek, lengket, bau tidak sedap, atau gatal pada kulit kepala. Jika kamu mengalami masalah rambut yang berpotensi disebabkan oleh keramas setiap hari, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kecantikan rambut.
Dengan memahami dampak negatif sering keramas setiap hari, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijak tentang perawatan rambut. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa pemakaian sampo juga berperan penting dalam masalah ini. Mengurangi penggunaan sampo dapat membantu kelenjar minyak di kulit kepala untuk menjalankan fungsinya secara alami, menjaga kulit kepala tetap sehat dan mengurangi kebutuhan untuk keramas sehari-hari.
(yum/yum)