Kasus cacar monyet atau Mpox sedang jadi perhatian Indonesia. Salah satunya provinsi Jawa Barat yang sedang waspada akan penyakit ini.
Meskipun penyakit ini dinyatakan belum terdeteksi di Jawa Barat, Mpox memiliki potensi penularan yang mudah, baik dari hewan ke manusia ataupun dari manusia ke manusia lain. Sehingga hal ini tentu mendapat perhatian khusus di kota Bandung, mengingat adanya mobilisasi masyarakat.
Baca juga: Jawa Barat Waspada Penularan Cacar Monyet |
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, sampai hari ini Kamis (26/10/2023), kota Bandung belum memiliki riwayat kasus Mpox. Meskipun begitu, pihaknya pun melakukan antisipasi dengan pengawasan atau surveillance di kewilayahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Bandung alhamdulillah belum ada satupun kasus yang teridentifikasi. Potensi penyebaran tentu saja tetap ada, apalagi sarana transportasi Jakarta-Bandung kan sangat mudah. Saat ini arahan dari Kemenkes, kita kuatkan surveillance aktif di berbagai faskes, apabila ada penderita dengan gejala mirip monkey pox, segera laporkan kepada kami. Sesudah itu ada mekanisme yang harus dilalui," kata Anhar.
Ditemui usai Rapat Koordinasi Kesehatan Masyarakat di Hotel Horison Bandung, ia menjelaskan Dinkes Kota Bandung juga melakukan imbauan kepada masyarakat terkait gejala monkey pox. Penyakit ini punya beberapa gejala yang sifatnya umum dan spesifik.
"Perlu diketahui bahwa gejala awalnya biasa ya demam, pegal-pegal. Itu tidak jadi spesifik ya. Kalau kemudian sudah timbul bintik-bintik, cacar gitu, bentolnya lebih besar, itu baru hati-hati. Itu biasanya penyebarannya relatif cepat. Tapi sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh," ucapnya menjelaskan.
Selain gejala, tentu saja yang jadi perhatian yakni informasi cara penularannya. Sebab virus ini punya cara penularan yang tidak melalui udara, melainkan melalui kontak erat.
"Jadi kalau misalnya ada penderita monkey pox, bisa menularkan kepada orang sehat apabila terjadi kontak erat. Misalnya teman akrab, pasangan, barengan terus, itu potensi penularannya bisa terjadi. Bisa saja orang Bandung ada yang tertular kalau ada kontak erat dengan 12 penderita yang ada di Jakarta," ucapnya menjelaskan.
Soal pengobatan, Anhar mengatakan penderita monkey pox harus mendapat penanganan khusus di rumah sakit. Ia pun menghimbau agar masyarakat jika mengalami, melihat hewan atau manusia yang memiliki gejala tersebut, dapat segera melapor ke rumah sakit terdekat untuk kemudian dipantau dan diobati intensif.
"Jadi ini sudah disiapkan Kemenkes pengobatannya, meskipun case fatality rate, angka kematiannya rendah. Tapi ini penyakit baru yang kita harus antisipasi sebaik mungkin," ujar Anhar.
(aau/dir)