Taman Satwa Di Cikao Park Purwakarta Bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF-IP) melepasliarkan 10 ekor Landak Jawa (đđēđ´đĩđŗđĒđš đĢđĸđˇđĸđ¯đĒđ¤đĸ) di Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Direktur utama Cikao Park Purwakarta, Afrijal Hadi menyebutkan, kegiatan pelepasliaran hewan yang dilindungi ini untuk melestarikan habitatnya.
"Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa 24 Oktober 2023 di cagar alam Gunung Tilu dalam rangka peringatan Hari Owa Internasional," ujar Afrijal kepada detikJabar, Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afrijal menjelaskan, sebelum dilepasliarkan 10 landak Jawa ini dilakukan karantina terlebih dahulu, semuanya diperlakukan layaknya di alam bebas dengan tujuan bisa adaptasi dari kandang ke alam bebas.
"Mulai tanggal 1 -23 Oktober kemarin kita lakukan karantina, semua kandang kita tutup agar tidak ada interaksi dengan manusia, sehingga perilaku landak akan menyesuaikan di alam bebas menunjukkan sisi liar dan bisa bersaing dengan hewan lain," katanya.
10 landak dengan usia dewasa, itu 6 berjenis kelamin jantan dan 4 berkelamin betina, hasil pemeriksaan tim dokter semuanya dalam kondisi sehat.
"Hasil Medical Examination Sehat, BCS (Body Condition Score)=3, Sudah Deworming Drontal (8mg/kg) dan pemeriksaan feses uji fesesnya negatif dan uji feses apung negatif," ungkapnya.
![]() |
Sementara Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Irawan Asaad menyampaikan bahwa tujuan utama program pelepasliaran untuk meningkatkan populasi dengan mitra-mitra kerja konservasi melepasliarkan 21 individu satwa liar di Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat.
Satwa yang kembali hidup bebas di alam ini terdiri dari 2 individu Owa Jawa (đđēđđ°đŖđĸđĩđĻđ´ đŽđ°đđ°đ¤đŠ) bernama Romi (jantan, 5 tahun 7 bulan) dan Noni (betina, 6 tahun 8 bulan) hasil rehabilitasi TAF-IP, 13 individu Landak Jawa (đđēđ´đĩđŗđĒđš đĢđĸđˇđĸđ¯đĒđ¤đĸ) dari Lembaga Konservasi Cikao (10 individu) dan Lembang Park Zoo (3 individu), 3 individu Kukang Jawa (đđēđ¤đĩđĒđ¤đĻđŖđļđ´ đĢđĸđˇđĸđ¯đĒđ¤đļđ´), 1 individu Trenggiling (đđĸđ¯đĒđ´ đĢđĸđˇđĸđ¯đĒđ¤đĸ) dari Lembaga Konservasi Andys Antique (Cikembulan), 2 individu Elang Bido (đđąđĒđđ°đŗđ¯đĒđ´ đ¤đŠđĻđĻđđĸ) dari Pusat Konservasi Elang Kamojang.
"Semoga satwa-satwa liar ini dapat beradaptasi dan berkembangbiak di Cagar Alam Gunung Tilu sehingga populasinya dapat bertambah dan memperkaya kelimpahan jenis satwa liar di alam," ujar Irawan Asaad.
Tim monitoring dari BBKSDA Jawa Barat dan TAF-IP akan memantau perkembangan hariannya dengan cara mengikuti pergerakan dan perilaku adaptasinya selama 6 bulan ke depan.
(yum/yum)