Pemkab Majalengka mengelontorkan dana hibah untuk pondok pesantren (ponpes) sekitar Rp 55,2 miliar. Dana hibah tersebut nantinya akan dibagikan untuk 556 ponpes di Majalengka.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan perhatian tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkab Majalengka untuk mewujudkan visi Kabupaten Majalengka, yakni Religius, Adil, Harmonis, dan Sejahtera atau Raharja.
"Sebagai komitmen kami untuk mewujudkan visi Kabupaten Majalengka, alhamdulillah kami sudah punya Perda Pesantren. Sebagai bentuk perhatiannya, kami juga siapkan dana hibah untuk pesantren," kata Karna kepada detikJabar, Senin (23/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karna menyampaikan dana hibah tersebut dipastikan dibagikan untuk seluruh ponpes yang ada di Majalengka. Setiap Ponpes akan mendapatkan bantuan sebesar Rp100 juta.
"Pak Sekda sudah saya minta untuk menganggarkan (dana hibah), setiap pesantren mendapatkan Rp 100 juta," ujar Karna.
Dana hibah tersebut akan dibagikan secara bergilir dengan nominal yang sama. Anggaran tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan ponpes. Ia berharap bantuan ini bisa bermanfaat untuk perkembangan Ponpes di Majalengka.
"Setiap tahun dianggarkan sejak Perda Pesantren diadakan. Anggaran setiap tahun sama Rp 100 juta. Tapi setiap tahun bergilir ya, karena kemarin laporan dari Kemenag ada sekitar 500 sekian pesantren di Majalengka," jelas Karna.
Seperti yang diketahui Perda Pesantren sendiri disahkan sejak 2022 lalu. Seiring disahkannya Perda tersebut, Pemkab Majalengka mulai menggelontorkan dana hibah untuk Ponpes. Sejauh ini, sudah ada 220 Ponpes yang mendapatkan bantuan dari Pemkab Majalengka.
"Sebagai apresiasi terhadap pesantren yang ada di Kabupaten Majalengka, selama tiga tahun telah dilakukan bantuan perbaikan untuk 120 pesantren, selain itu pada tahun 2023 ini kita akan memberikan bantuan hibah untuk 100 pesantren, serta untuk tahun 2024 juga telah kami anggarkan (hibah untuk ponpes)," kata Karna.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Quraniyyah Majalengka Yuyud Aspiyudinn mengaku terbantu dengan adanya dana hibah tersebut. Menurutnya bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian dari pemerintah setempat untuk lembaga pendidikan agama.
"Merasa terbantu sekali, karena baru sekarang dapat hibah dari Pemda (Pemerintah Daerah). Mudah-mudahan program ini terus berlanjut," kata Yuyud.
Dari dana hibah tersebut, kata Yuyud, Ponpesnya bisa membangun ruangan kelas untuk para santri belajar. "Alhamdulillah uang hibah itu dibangunkan menjadi satu bangunan yang megah, menjadi ruang kelas, ruang belajar santri Ponpes Al-Quraniyyah," ujar Yuyud.
(ncm/ega)