Asal-usul Serta Makna Kata Santri

Asal-usul Serta Makna Kata Santri

Daffa Sarja - detikJabar
Sabtu, 21 Okt 2023 06:30 WIB
Peserta yang hadir sekitar 6.000 jemaah. Terdiri dari ASN, pegawai BUMN/BUMD, instansi vertikal, santri para siswa SD, MI, SMP dan SMA.
Ilustrasi santri (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Bandung -

Tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi mendengar 'santri', kata ini merujuk pada seorang murid yang berada di pondok pesantren. Pondok pesantren sendiri merupakan tempat untuk para santri belajar mengenai ilmu agama Islam.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), santri merupakan orang yang sedang mendalami ajaran agama Islam atau orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh. Namun apakah detikers tahu dari mana kata santri tersebut berasal? Bagaimana asal-usulnya? Simak penjelasan berikut ini.

Asal-usul Kata Santri

Mengutip dari buku Diplomasi Santri: 4 karya Arifi Saiman, C.C. Berg menyebut kata 'santri' berasal dari bahasa Sanskerta, yakni 'shastri' yang memiliki arti orang yang mempelajari kitab-kitab suci agama Hindu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perkembangannya kemudian kata 'shastri' diserap dalam bahasa Jawa dan berubah menjadi kata 'santri' dan dikenal sebagai golongan pelajar yang paham mengenai ajaran agama Islam.

Ada juga yang berpendapat bahwa kata 'santri' berasal dari kata 'sastri', sebuah kata dari bahasa Sanskerta yang artinya melek huruf atau bisa membaca. Pendapa lainnya mengatakan bahwa kata 'santri' sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa, dari kata 'cantrik' yang memiliki arti seseorang yang selalu mengikuti gurunya, kemanapun gurunya pergi.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari buku Sejarah Pergerakan Nasional: 205 karya Wahyu Iryana, jika ditelusuri secara mendalam, dan ditulis menggunakan bahasa Arab. Kata 'santri' terdiri dari lima huruf, yaitu ي ر ت ن س yang secara keseluruhan memiliki arti bahwa seorang santri itu alim, menutup aurat, berpakaian sopan, menjaga hawa nafsu, dan yakin dengan cita-citanya.

Jenis-Jenis Santri

Dikutip dari jurnal Pondok Pesantren: Ciri Khas, Perkembangan, dan Sistem Pendidikannya: 5-6 karya Zulhadi, bahwa berdasarkan tradisi pesantren, santri terbagi menjadi dua kategori, yaitu santri mukmim, santri kalong, dan santri kilatan.

Santri Mukim

Sebutan untuk murid yang berasal dari daerah jauh dan menetap lama di pesantren. Santri mukim yang paling lama tinggal di pesantren, biasanya memiliki tanggung jawab mengurusi kepentingan pesantren sehari-hari. Santri senior memiliki tugas untuk membina dan mengajar santri yang baru datang.

Santri Kalong

Santri kalong yaitu santri yang berasal dari desa di sekitar pesantren dan tidak menetap dalam pesantren. Santri kalong memiliki rumah orang tua yang letaknya tidak jauh dari pesantren, sehingga mungkinkan mereka pulang ketika pembelajaran berakhir.

Santri Kilatan

Istilah untuk santri yang hanya beberapa waktu beberapa tinggal di pesantren, dalam waktu sepekan atau sebulan. Biasanya hanya untuk mengkaji kitab khusus saja. Pesantren kilat ini marak hanya pada waktu tertentu, misal pada bulan Ramadhan. Santri kilat ini hanya ditemui di pesantren salaf. Bahkan, ada juga pesantren yang membuat acara kilat untuk anak-anak yang ingin merasakan kehidupan di pesantren.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads