.webp)
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 5,6 mengguncang Kabupaten Garut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedang memonitor dampak yang diakibatkan bencana tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar Saefulloh mengatakan, saat ini pihaknya mengerahkan personel untuk mengecek dampak gempa tersebut.
"Pimpinan di wilayah, juga melakukan pengecekan," ujar Aah kepada detikJabar, Kamis (19/10/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aah menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi adanya dampak kerusakan dari gempa bumi tersebut. Namun, penelusuran sedang dilakukan.
Masyarakat juga diminta untuk melapor, jika di daerahnya ada kerusakan yang diakibatkan guncangan gempa bumi.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang," pungkas Aah.
Warga di kawasan Garut sendiri, sempat dilanda kepanikan. Khususnya mereka yang bermukim di Garut selatan. Seperti dirasakan Geby, seorang wanita muda asal Kecamatan Pameungpeuk.
"Getarannya terasa kencang dan panik juga," kata Geby.
Geby mengatakan, kendati demikian situasi saat ini di wilayahnya mulai mencair. Warga kembali tenang dan kembali pulang ke rumah.
"Karena dari BMKG menyatakan tidak berpotensi tsunami," pungkas Geby.
(mso/mso)
