Sejak kasus kopi sianida diangkat dalam film dokumenter, perbincangan seputar sianida kembali ramai. Sianida merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom karbon dan nitrogen yang sangat beracun dan berakibat fatal bagi manusia dan hewan.
Sianida buatan ini, diproduksi secara industri untuk berbagai tujuan, termasuk dalam pembuatan pestisida, bahan kimia industri, bahkan dalam pengolahan logam seperti emas dan perak yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan kematian.
Namun, selain sianida buatan, ada juga sianida alami yang dapat ditemukan dalam beberapa jenis tumbuhan yang biasa dikonsumsi manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sianida alami dapat menjadi beracun jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengolah makanan dengan cara yang tepat sebelum dikonsumsi untuk menghindari efek sianida.
Berikut daftar makanan yang mengandung sianida alami:
Apel
Sianida pada apel terdapat pada bijinya yang mengandung senyawa amygdalin dalam jumlah kecil. Namun, untuk mengubah amygdalin menjadi sianida yang berbahaya, seseorang perlu mengunyah sekitar 200 biji apel hingga hancur. Sedangkan, mengunyah beberapa butir biji apel saja tidak akan menimbulkan masalah.
Dosis berbahaya dari sianida dapat menyebabkan gejala serius dalam hitungan menit atau bahkan detik, termasuk kejang, detak jantung melambat, dan kegagalan pernapasan yang berujung pada kematian.
Kacang Almond
Selanjutnya adalah kacang almond. Kacang almond mengandung sianida alami dalam bentuk amigdalin, suatu zat kimia yang dapat melepaskan racun sianida saat dikonsumsi.
Untuk memastikannya tetap aman untuk dikonsumsi, kacang almond perlu diolah, seperti dipanggang atau direbus, karena cara ini dapat mengurangi kadar sianida. Namun, jumlah sianida dalam kacang almond biasanya tidak mencapai tingkat yang membahayakan jika dikonsumsi dalam porsi normal.
![]() |
Singkong
Singkong juga ternyata mengandung senyawa sianida dalam bentuk glukosida sianogenik. Untuk amannya, singkong perlu diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, seperti direbus atau direndam dalam air selama 2-3 hari sebelum dimasak. Singkong beracun biasanya memiliki tangkai daun merah dan kulit ubi berwarna merah, bukan putih. Namun jangan khawatir, singkong yang biasa dikonsumsi sehari-hari memiliki kadar sianida sangat kecil.
Biji Ceri
Biji ceri mengandung senyawa sianida alami, terutama dalam biji yang telah dihancurkan atau tumbuh dalam jumlah besar. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi biji ceri secara langsung atau dalam jumlah berlebihan.
Buah Persik dan Aprikot
Biji buah persik dan aprikot mengandung senyawa glikosida sianogenik yang dapat berubah menjadi sianida ketika dikonsumsi. Namun, biji ini tetap aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, yaitu sekitar 6-10 biji per hari. Oleh karena itu, biji buah persik dan aprikot harus dihindari saat dikonsumsi dalam jumlah berlebihan untuk mencegah keracunan sianida. Sedangkan daging dari buah persik dan aprikot aman untuk dikonsumsi.
Sorgum
Sorgum adalah tanaman biji-bijian yang mengandung sianida alami dalam jumlah kecil. Meskipun mengandung senyawa glikosida sianogenik yang dapat menghasilkan sianida, sianida dalam sorgum umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi dalam porsi wajar setelah melalui proses pengolahan.
![]() |
Bayam
Bayam mengandung senyawa sianida alami dalam jumlah yang sangat kecil. Namun, setelah diolah seperti direbus atau dimasak, kadar sianida pada bayam biasanya menjadi sangat rendah dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Kadar sianida dalam bayam biasanya tidak mencapai tingkat yang membahayakan.
Makanan-makanan yang disebutkan di atas memang aman jika dikonsumsi dalam porsi normal dan wajar. Namun, sebaiknya detikers menghindari konsumsi makanan tersebut dalam jumlah yang berlebihan dan tanpa diolah untuk menghindari potensi risiko kesehatan.
(yum/yum)