Tak Kerja Imbas Kebakaran Sarimukti, Oom Terpaksa Ngutang Sana-sini

Tak Kerja Imbas Kebakaran Sarimukti, Oom Terpaksa Ngutang Sana-sini

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 11 Okt 2023 15:30 WIB
Aktivitas di Kampung Pemulung Dekat TPA Sarimukti
Aktivitas di Kampung Pemulung Dekat TPA Sarimukti (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Hampir dua bulan lamanya, pemulung yang biasa mengadu nasib di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) nasibnya terkatung-katung.

Mereka tak bekerja sejak TPA Sarimukti kebakaran pada 19 Agustus lalu. Sampai saat ini, mereka masih belum diizinkan beraktivitas di area TPA Sarimukti dengan alasan keamanan dan keselamatan.

Oom Komalasari (52), menjadi perwakilan pemulung TPA Sarimukti yang membentuk koloni dengan wadah Kampung Ciherang. Lokasinya tak terlalu jauh dari TPA Sarimukti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah 2 bulan ini, sejak TPA Sarimukti kebakaran kita nggak boleh memulung. Kita nggak punya pemasukan sama sekali karena setiap hari kan kerjanya hanya memulung," kata Oom, Rabu (11/10/2023).

Lantaran tak ada pemasukan, setiap hari Oom dan pemulung lainnya menggantungkan hidup dari belas kasih orang lain. Ada yang mengirimkan makanan berbentuk nasi bungkus, tak jarang mereka berutang.

ADVERTISEMENT

"Ya mau dari mana lagi, kerja nggak boleh, uang nggak punya. Akhirnya cuma bisa nunggu bantuan, nunggu ada yang kasih makanan, atau kalau terpaksa ya utang dulu," kata Oom.

Utang yang terus menumpuk, membuat Oom dan pemulung TPA Sarimukti meminta agar segera diizinkan bekerja lagi. Permintaan itu bahkan sudah disampaikan ke pihak desa setempat.

"Ya kita mau diizinkan lagi bekerja, karena kan truk sampah juga sudah sebulan ini beroperasi lagi. Kita ingin memulung lagi, apalagi sekarang ada banyak pembuangan ke zona darurat," ucap Oom.

Pemulung lainnya, Wawan (50) meminta ada kepastian kapan mereka diizinkan lagi menginjakkan kaki mengais rezeki dari tumpukan sampah di TPA Sarimukti.

"Harus ada kepastian kapan akan dibuka lagi buat pemulung, soalnya kita 2 bulan ini nggak boleh mulung. Saya mau pulang ke kampung (Banjaran) juga nggak punya uang," kata Wawan.

Sementara itu Camat Cipatat, Faisal Sulaeman mengatakan aspirasi dari pemulung TPA Sarimukti sudah diterima. Namun pihaknya juga belum tahu kapan mereka diizinkan kembali beraktivitas di area TPA.

"Sekarang kan masih darurat, terlalu riskan kalau ingin memulung lagi. Ini demi keamanan dan keselamatan jangan sampai ada apa-apa. Cuma aspirasi mereka sudah kita tampung dan sampaikan," kata Faisal.




(dir/dir)


Hide Ads