Langit mendung di Sukabumi saat Tuti menceritakan tentang kabar kepulangan anaknya. Mulanya Dini disebut meninggal karena sakit jantung dan lambung sebelum akhirnya terungkap ia dianiaya Gregorius Ronald Tannur (31), kekasih sang anak.
"Waktu itu saya mau bersih-bersih lemari, terus ada uang sedikit mau cat rumah. Tiba-tiba adiknya bilang 'Mah, Dini mau pulang,' alhamdulillah. Kata bapaknya bukan alhamdulillah-alhamdulillah, (sudah jadi) mayat ini mah. Saya langsung lah (pingsan)," ucap Tuti kepada detikJabar, Selasa (10/10/2023).
Tuti mengatakan, Dini meninggalkan rumah sejak 12 tahun lalu tepat saat anak Dini berusia empat bulan.
"Waktu anak empat bulan mau kerja ke PT Longvin. Kalau gajian kata saya buat beli susu. Nah sudah gitu dijemput ke pabrik, tiba-tiba sudah nggak ada (di pabrik). Saya cari sampai habis satu motor (dijual)," kata Tuti.
Lebih lanjut, delapan tahun lalu tepatnya pada tahun 2015, saudaranya mendapatkan pesan melalui Instagram (direct message). Melalui pesan tersebut, Dini meminta maaf karena tak mengabari keluarganya dan menanyakan kabar DR (12) anak Dini.
![]() |
Kemudian pada tiga bulan lalu, komunikasi antara Dini dan ibunya pun semakin intens. Dini bercerita jika ia di Surabaya bekerja sebagai SPG di salah satu pusat perbelanjaan. Namun, Dini tak pernah cerita jika ia dianiaya kekasihnya.
"Nggak pernah cerita disiksa, nggak pernah sama sekali. Cuma terakhir pacarnya Ronald telepon Ronald, 'nggak apa-apa saya (Dini) didua juga yang penting Ronald jatuh cinta sama saya. Dini sangat bucin sama dia," katanya.
Tuti berharap, pelaku dihukum dengan seadil-adilnya. "Ya pengennya dihukum seberat-beratnya, kita kan nggak bisa, ada kuasa hukum, ada polisi ya, pengen dihukum seberat-beratnya," tutupnya. (yum/yum)