Terik matahari nyaris tepat mengenai ubun-ubun kepala saat ratusan orang melaksanakan salat istisqa di lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang, Selasa (10/10/2023).
Pria dan wanita dewasa tampak khusyuk bermunajat kepada Allah Swt saat tengah meminta segera diturunkan hujan.
Setelah salat dua rakaat dengan masing-masing takbir sebanyak 7 kali dan 5 kali, mereka pun kemudian mendengarkan khutbah dari sang imam sekaligus khatib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah khutbah selesai, mereka pun kemudian melanjutkan salat seiring dengan tibanya waktu salat zuhur.
Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati mengatakan, salat istisqa yang diikuti oleh jajaran Forkompimda serta seluruh ASN yang ada di lingkungan PPS dimaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Allah agar segera diturunkan hujan.
"Kita memohon kepada Allah dari musim kemarau yang sangat panjang ini karena telah berdampak kepada ketahanan pangan daerah, sementara prediksi BMKG menyebut bahwa hujan akan turun di akhir November," ungkap Tuti.
Tuti melanjutkan, musim kemarau yang panjang telah memicu terjadinya beberapa bencana kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Sumedang. Tercatat saat ini sudah ada 47 titik kebakaran hutan.
"Dan dampak elnino ini juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga menjadi pemicu terjadinya inflasi maka salat istisqa ini untuk memohon pertolongan akan hal itu juga," ujarnya.
Sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan imbas musim kemarau panjang, kata Tuti, Pemda Sumedang pun telah berupaya dengan menggelontorkan anggaran cadangan pangan melalui anggaran murni 2023 yang mencapai Rp1,2 miliar.
Tuti menambahkan, Pemkab Sumedang bersama Forkompimda pun belum lama ini telah mengelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat dari musim kemarau.
"Kalau sudah ada SK tanggap darurat el nino berarti kita sudah bisa memakai anggaran belanja tidak terduga untuk mengatasi dampak fenomena el nino," terangnya.
Hujan Turun Beberapa Menit
Kawasan Alun-alun Sumedang diguyur hujan beberapa menit pada Selasa (10/10/2023) siang. Hujan berlangsung pada sekitar pukul 13.50 WIB hingga 14.10 WIB.
Meski guyuran hujan tidak berlangsung lama namun hujan yang membasahi kawasan Alun-alun telah membuat suasana menjadi sedikit sejuk. Setelah sebelumnya, panas matahari cukup membuat gerah.
Hujan yang turun disambut gembira oleh warga. Salah satunya seperti yang diungkapkan Karim.
"Asyik euy hujan," ujar Karim yang tengah berlari mencari perlindungan dari basah air hujan.
Pantauan detikJabar di sekitaran Alun-alun, rintik-rintik hujan kembali turun pada sekitar pukul 14: 45 WIB. Suasana itu pun disambut gembira oleh para pedagang yang ada di sana.
"Alhamdulillah kalau hujan turun mah, udara jadi tidak panas lagi," ucap Didin, pedagang tahu Sumedang.
(mso/mso)