Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menghadiri acara Silaturahmi Masyayikh se-Indonesia di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, Minggu (8/10). Ganjar mengaku mendapatkan pesan khusus dari para ulama terkait pendidikan santri dan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Ganjar, pendidikan di ponpes harus disesuaikan dengan perubahan zaman. Perkembangan dan inovasi dalam kegiatan belajar mengajar haruslah diupayakan agar para santri bisa adaptif dengan kondisi perubahan zaman.
"Ya, tadi ada banyak masukan ya yang dimintakan oleh para Masyayikh. Tentu sekali lagi perhatian kepada pendidikan Ponpes dan para santrinya agar ke depan mereka bisa adaptif dengan kondisi perubahan zaman," terang Ganjar, dikutip Senin (9/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar juga mendapatkan aspirasi dari para alim ulama yang sedikit menyinggung mengenai perkembangan IKN. Baginya, ini merupakan suatu bentuk kepedulian masyarakat terhadap pembangunan mega proyek Indonesia tersebut.
"Namun demikian banyak pertanyaan kritis umpama menanyakan perkembangan IKN, termasuk HGU yang diberikan 190 tahun. Itu tentu pertanyaan kritis dari warga yang jauh datang dari IKN tapi ada kepedulian," tambahnya
Meskipun pertanyaan tersebut muncul di Jawa Barat, Ganjar Pranowo tetap menjawab dan meresponsnya. Baginya, ini merupakan suatu bentuk kecerdasan masyarakat jauh dan kepedulian kepada republik ini.
"Dan ini kita jelaskan karena itu ketentuan yang berubah maka masyarakat bertanya dan merespons. Menurut saya itu bagian dari pengetahuan dan kecerdasan masyarakat yang sangat jauh tapi peduli kepada republik ini," imbuhnya.
Sebagai bacapres, masukan dari para ulama akan ia jadikan catatan ke depannya. Ini semua demi sebuah kepentingan yakni membawa Indonesia semakin maju dan berkembang di masa mendatang.
"Ini catatan-catatan yang menurut saya sangat bagus, intinya hampir semua sangat peduli terhadap kondisi masa depan anak-anak kita menuju perubahan dunia menghadapi perubahan turbolance. Hampir semua romo, kiai peduli bagaimana menyiapkan anak muda generasi muda para santri menghadapi perubahan zaman, itu luar biasa," ungkap Ganjar.
Sejalan dengan misi Ganjar tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, KH Mu'in Abdurrohim berpesan kepada para santri untuk siap menghadapi perkembangan zaman.
Maka dari itulah, para ulama mengutarakan aspirasinya kepada calon orang nomor satu di Indonesia tersebut. Dengan harapan jika terpilih sebagai presiden maka aspirasi itu bisa ditetapkan.
"Ya hanya menambahkan saja, jadi kami dari ponpes akan berusaha agar santri-santri siap menghadapi perkembangan zaman," jelas KH Mu'in Abdurrohim.
KH Mu'in juga berharap bahwa setiap ponpes harus bisa menawarkan sebuah terobosan. Dan, untuk mewujudkan itu, ia berharap Ponpes mendapatkan bantuan listrik tenaga surya untuk menekan biaya operasional.
"Meringankan operasional di pesantren tadi kita menginginkan ada bantuan listrik tenaga surya di seluruh Indonesia. Itu yang intinya itu," harapnya.
KH Mu'in bersyukur bahwa aspirasi yang disampaikan melalui acara Silaturahmi Masyayikh se-Indonesia tersebut dapat diterima dengan tangan terbuka oleh Ganjar Pranowo.
Usai bersilaturahmi dan berdiskusi, Ganjar diberikan kesempatan untuk masuk ke kamar pendiri Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, KH Abdurrohim. Lalu dilanjutkan dengan berziarah ke makam KH Abdurrohim yang masih berada di kawasan Ponpes.
Hal ini dilakukan karena adanya keyakinan dari masyarakat dan santri di sana, bahwa dengan berziarah, berdoa, dan bertawassul di makam KH. Abdurrohim diyakini akan dimudahkan dalam mencari ilmu, baik agama dan dunia, serta dimudahkan dalam mencapai cita-cita dan mendapatkan keturunan salih dan salihah.
(ncm/ega)