Di masa mendatang, robot seks tak dapat dipandang sebelah mata. Keberadaan robot tersebut bisa jadi berhaya dan menjadi mata-mata di kehidupan kita. Kok bisa?
Hal ini lantaran robot seks tak lepas dari artificial intelligence (AI) yang disematkan. Dilansir dari detikInet, pakar seksualitas asal San Francisco Kaamma Bhojwani memandang bila robot seks berbasis AI akan menimbulkan masalah.
Baca juga: Canggihnya Robot Pelayan Restoran di Kuwait |
Menurutnya, teknologi yang ada saat ini menjadikan pengguna belum tentu mengetahui siapa yang mengendalikan teknologi dalam robot tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaannya adalah siapa yang mengendalikan robot tersebut? jika kamu memiliki hubungan dengan robot, kamu tidak tahu siapa di balik robot tersebut, saya harap kalian tetap waspada," ungkap Kaamma.
Dia menambahkan seseorang yang sedang berhubungan seks, akan mengeluarkan pembicaraan tentang hal mendalam. Inilah yang kemudian menjadikan robot seks masa mendatang sangat berbahaya dan bisa jadi mata-mata.
"Bukan bermaksud politis tetapi jika itu adalah China atau Rusia, bagaimana kita tahu implikasinya? Ketika kita berada dalam hubungan seksual, kita akan berbicara tentang hal-hal yang sangat rentan," jelasnya.
Dia membuat perumpamaan soal potensi itu. Salah satunya Amazon Alexa atau Google Nest. Cara kerja keduanya itu menggunakan teknologi yang dapat mendengarkan suara pengguna.
Bagi dirinya, penting untuk mengetahui sumber dari teknologi. Terlebih robot seks yang sudah banyak digunakan.
"Jika Anda membiarkan robot seks masuk ke dalam emosi dan keintiman Anda, berhati-hatilah tentang dari mana robot seks tersebut berasal," tambah Kaamma.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)