Kenali Arti dan Fungsi SPF dan PA pada Tabir Surya

Kenali Arti dan Fungsi SPF dan PA pada Tabir Surya

Hanifah Salsabila - detikJabar
Senin, 09 Okt 2023 23:00 WIB
SO X-TRA! Peptides Sunscreen Foundation SPF 40 PA++
Ilustrasi penggunaan SPF (Foto: Hestianingsih/Wolipop)
Bandung -

Salah satu dampak perubahan iklim yang paling terasa saat ini adalah peningkatan suhu. Matahari yang bersinar terik mulai cukup sulit dihadang oleh lapisan ozon.

Ketika sinar UV yang terdapat dalam sinar matahari menyentuh kulit, ada berbagai risiko yang dihasilkan. Paling parah kanker kulit.

Hal mendasar yang dapat dilakukan untuk melindungi kulit adalah menggunakan tabir surya, baik pada wajah dan badan. Untuk mengetahui efektivitas tabir surya pada kulit, terdapat pengukur proteksi tabir surya. Di antaranya adalah SPF (Sun Protection Factor) dan PA (Protection Guard for UVA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Beauty Harbour, kulit yang terpapar sinar matahari membutuhkan waktu 10-20 menit hingga terbakar. Perlindungan yang diberikan oleh tabir surya dapat memperlambat laju sinar matahari membakar kulit hingga 15 kali lebih lama.

SPF adalah sistem pengukuran yang lebih dikenal di seluruh dunia. Sistem pengukuran SPF menggunakan angka, yang dimulai dari 15 hingga 50. Namun, angka pengukuran ini tidak terlalu berpengaruh dalam hal perlindungan yang diberikan. Adanya perbedaan nilai pengukuran ini menunjukkan persentase sinar UV yang menembus lapisan perlindungan dari tabir surya.

ADVERTISEMENT

SPF 15 dapat melindungi kulit dari sinar UV sebesar 94%, sementara SPF 30 dapat melindungi hingga 97 persen. Asosiasi Akademi Dermatologi Amerika merekomendasikan tabir surya dengan SPF 30 ke atas.

Sementara PA lebih umum dikenal di Asia. PA menggunakan kuantitas simbol plus (+). Tabir surya dengan PA+ berarti mampu memblokir sinar UVA sebesar 40-50 persen.

Nilai tertinggi, yaitu PA++++ mampu memblokir sinar UVA hingga 95 persen. Dilansir dari situs resmi Rumah Sakit Internasional Vinmec, nilai PA yang direkomendasikan adalah PA++ atau PA+++ untuk perlindungan yang baik dengan waktu yang lebih lama.

Hal yang perlu diingat dalam penggunaan tabir surya adalah seberapa sering penggunaan berulang dilakukan. Proteksi yang diberikan tabir surya pada kulit hanya bertahan paling lama dua jam. Maka dari itu, penggunaan ulang perlu dilakukan jika detikers banyak melakukan aktivitas luar ruangan.

Selain penggunaan berulang, kuantitas tabir surya dioleskan ke kulit juga harus diperhatikan. Untuk mendapatkan perlindungan yang lebih, penggunaan tabir surya dalam jumlah banyak perlu dilakukan.

Penggunaan tabir surya cukup mudah. Cukup oleskan tabir surya pada seluruh bagian kulit yang tidak tertutup pakaian. Jadi, tidak hanya wajah, tetapi juga telinga, leher, hingga punggung jika diperlukan.

Tidak ada aturan banyak tabir surya yang harus digunakan. Sebut saja tentang informasi yang beredar, bahwa penggunaan tabir surya untuk wajah adalah sebanyak dua ruas jari. Setiap orang memiliki ukuran wajah dan jari yang berbeda. Jadi, cukup gunakan tabir surya sesuai kebutuhan.

Dan jangan lupa untuk dioleskan kembali secara berkala. Terlebih jika kamu berkeringat atau berenang. Biasanya, tabir surya yang tidak tahan air (water-resistant) bisa luntur jika terkena air atau keringat.

Tabir surya memerlukan waktu untuk bisa diserap oleh kulit sebelum memberikan perlindungan. Jadi, pastikan juga kamu mengoleskan tabir surya paling pada 10 hingga 15 menit sebelum detikers terpapar matahari, ya!

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads