Cimin atau aci mini jadi penyebab puluhan siswa SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keracunan. Bahkan peristiwa nahas itu merenggut nyawa siswa berinisial RNN (9).
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat Taufik Garsadi mengatakan, kejadian luar biasa akibat keracunan Cimin di Desa Saguling disebabkan karena lemahnya pengawasan terhadap produk UMKM.
Baca juga: Cimin Maut Perenggut Nyawa Bocah SD |
"Pelaku usaha kita itu kerap kali menganggap enteng. Kalau misalkan bahan bakunya sudah ada kedaluarsa, segala macam dianggapnya biasa aja karena nggak mau rugi," kata Rachmat saat dikonfirmasi Selasa (3/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rachmat menerangkan, diperlukan perhatian dari berbagai pihak. Sebab kata dia, produksi makanan olahan yang dibuat oleh penjual jajanan seperti di sekolah-sekolah sulit untuk diawasi.
Untuk mencegah peristiwa serupa, Rachmat menegaskan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya khususnya BPOM agar pengawasan bisa dilakukan lebih intens.
"Provinsi mungkin akan koordinasi dengan teman-teman dari BPOM untuk pembinaan sosialisasi bagaimana cara memilih bahan baku, bagaimana cara mengolah dan sebagainya. Ini lintas dinas," ujarnya.
Lebih lanjut, Rachmat menambahkan, pencegahan paling berdampak bisa dilakukan dari orang tua. Sebab orang tua bisa memberikan edukasi pada anak secara langsung mengenai jajanan yang layak dikonsumsi.
Kemudian, dia juga mendorong agar pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan produksi dari UMKM. Mereka dikatakannya harus mengetahui apa saja bahan baku yang digunakan.
"Dari Dinas Kesehatan kabupaten dan kota itu Idealnya bisa mengetahui bahan, kemudian pengolahan teknik pengolahan, segala macam, termasuk juga setiap makanan itu kan punya masa kadaluarsa, nah ini yang jarang sekali diperhatikan," jelasnya.
(bba/mso)