Warga Paris, kini dihadapkan pada ancaman serbuan kutu busuk yang menyebar di sejumlah transportasi dan fasilitas publik. Jumlah kutu busuk di ibukota Prancis itu disebut meningkat drastis hingga berujung bisa membahayakan kesehatan.
Dilansir dari detikHealth yang mengutip The Guardian, para pelancong banyak yang mengabadikan lalu mengunggah foto dan video yang menunjukkan serbuan serangga tersebut di sistem transportasi lokal Paris, kereta berkecepatan tinggi, dan di bandara Charles de Gaulle.
Kondisi itu akhirnya memicu kepanikan dan rasa jijik telah menyebar ke seluruh negeri ketika para pelancong dan beberapa penumpang di Paris MΓ©tro atau kereta lokal bersikeras bahwa mereka akan berdiri mulai sekarang karena mereka takut duduk di kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara kepada stasiun TV Prancis LCI, Wakil Wali Kota Paris, Emmanuel Gregoire menyebut fenomena serbuan kutu busuk ini sudah meluas di beberapa titik di Paris.
"Harus dipahami bahwa kenyataannya tidak ada yang aman, jelas ada faktor risikonya, tetapi kenyataannya kutu busuk bisa tertular di mana saja dan membawanya pulang," ujar Gregoire.
Tiga tahun yang lalu, pemerintah Prancis meluncurkan kampanye anti-kutu busuk yang mencakup situs web khusus dan hotline informasi ketika jumlah serangga tersebut melonjak.
Namun Gregoire mengatakan meskipun ada rencana tersebut, ada 3,6 juta orang yang datang ke Paris setiap hari, dan kutu busuk tidak berhenti di pinggiran kota.
Gigitan kutu busuk mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Respons gigitan dapat berkisar dari tidak adanya tanda-tanda fisik gigitan, bekas gigitan kecil, hingga reaksi alergi yang serius.
Kutu busuk tidak dianggap berbahaya, namun reaksi alergi terhadap beberapa gigitan mungkin memerlukan perhatian medis. Sementara itu, perusahaan fumigasi melaporkan peningkatan permintaan untuk membersihkan rumah-rumah pribadi.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)