Puluhan siswa SD Negeri Jati 3 di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat keracunan akibat mengonsumsi jajanan aci mini (cimin). Bahkan salah seorang korban meninggal dunia.
Dinas Kesehatan Jawa Barat turun tangan dan akan mengevaluasi para pelaku UMKM, khususnya penyedia jajanan olahan makanan. Evaluasi itu dilakukan agar makanan yang dijual dipastikan aman untuk dikonsumsi.
"Jadi dengan adanya hal ini kita akan kembali mengadakan semacam sosialisasi terutama dan evaluasi kepada para pelaku UMKM dengan cara memberikan pelatihan tentang pengolahan makanan itu seperti apa," kata Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi, Sabtu (30/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kepada para pelaku UMKM, Vini menambahkan evaluasi juga akan diberikan kepada para petugas surveilans, khususnya yang berada di Kabupaten Bandung Barat.
"Karena pada prinsipnya, kami sebagai fasilitasi dan pembina akan selalu memantau, sehingga kami akan mengimbau kembali surveilans untuk menguatkan kembali, sehingga jika nanti ada kasus seperti ini lagi itu harus segera dilaporkan dengan cara sistem laporan yang sifatnya cepat," tegasnya.
"Itu akan menjadi salah satu tindak lanjut kami dalam mengantisipasi terjadinya KLB seperti ini. Jadi ini akan kita rekomendasikan kepada teman-teman di KBB," sambung Vini.
Seperti diketahui, 34 siswa SDN Jati 3, Desa Saguling keracunan usai mengonsumsi cimin pada Selasa (26/9/2023). Namun gejalanya baru dirasakan pada Rabu (27/9/2023) dan Kamis (28/9/2023).
Nahas akibat keracunan itu seorang siswa berinisial RNN (9) meninggal dunia. Kondisi itu diperparah oleh riwayat thalasemia yang diidap RNN dengan jadwal rutin di RSHS Bandung.
(bba/sud)