Suasana Mencekam di Gedung Sate Bandung

Suasana Mencekam di Gedung Sate Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 29 Sep 2023 19:14 WIB
Suasana demo mahasiswa di Gedung Sate Bandung, Jumat (29/9/2023).
Suasana demo mahasiswa di Gedung Sate Bandung, Jumat (29/9/2023). (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Suasana di depan Gedung Sate Bandung mencekam pada Jumat (29/9/2023) malam. Ratusan mahasiswa berdemonstrasi, melempar bom molotov, hingga berupaya merangsek masuk ke dalam.

Pantauan detikJabar, pukul 18.53 WIB, massa mahasiswa masih bertahan di depan Gedung Sate setelah sebelumnya pada sore hari menggelar orasi. Massa dari berbagai kampus di Kota Bandung ini datang membawa sejumlah tuntutan dalam orasinya.

Namun menjelang malam hari, suasana semakin memanas. Massa yang awalnya berdiri di tengah Jalan Diponegoro, mulai bergerak maju persis ke depan gerbang Gedung Sate. Polisi yang berjaga di sana pun mundur ke belakang gerbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa kemudian membongkar barikade water barier hingga kawat berduri yang dipasang di depan gerbang. Kemudian, massa mulai bertindak di luar kendali.

Suasana demo mahasiswa di Gedung Sate Bandung, Jumat (29/9/2023).Suasana demo mahasiswa di Gedung Sate Bandung, Jumat (29/9/2023). Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Petasan, flare, hingga plastik berisi cairan dilemparkan ke arah dalam gerbang. Bahkan, bom molotov juga dilemparkan hingga membuat api membara di pelataran Gedung Sate. Massa juga membakar spanduk hingga ban bekas yang ditempelkan di gerbang.

ADVERTISEMENT

Petugas kepolisian terus memantau situasi di lokasi sembari menunggu massa membubarkan diri. Sementara Jalan Diponegoro, masih ditutup tanpa bisa dilalui kendaraan.

Massa juga meneriakkan tuntutan untuk bisa segera masuk dan bertemu dengan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Massa menyatakan akan tetap bertahan menunggu Bey mau menemui mereka.

Pantauan detikJabar, massa membubarkan diri pukul 20.00 WIB. Sebelum membubarkan diri, massa lebih dulu menyampaikan sejumlah tuntutan di pelataran Gedung Sate.

"Hari ini tanggal 29 September kami mahasiswa Jabar ingin menyampaikan beberapa tuntutan, pertama mengusut kasus pelanggaran HAM berat agar kasus itu bisa ditindaklanjuti," kata perwakilan mahasiswa.

"Kedua Jaksa Agung menuntut Forkompinda Jabar terkait pelayanan humanis," sambungnya.

Selain itu, massa juga meminta kepada Pj Gubernur Jabar agar berpihak kepada warga Dago Elos dan pedagang Pasar Banjaran atas konflik yang tengah terjadi.

"Keempat menuntut sikap tegas Pj untuk menyuarakan solidaritas terhadap masyarakat yang tergusur di Rempang. Menuntut Pj untuk segera menyelesaikan masalah di Jabar, salah satunya soal sampah," ujarnya.

Massa menyatakan, aksi yang dilakukan hari ini bukan yang terakhir. Massa menyatakan akan kembali datang ke Gedung Sate untuk berupaya menemui Bey Machmudin.

"Ini bukan malam terakhir untuk berjuang, masih ada hari-hari lagi untuk bertemu. Maka dari itu ini bukan akhir perjuangan kita," tutup massa.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads