Dalam survei elektabilitas berdasarkan suara pemilih di Jabar yang dilakukan pada periode 10-19 September 2023, Prabowo menempati urutan pertama dengan 46,1%, disusul Anies Baswedan 29,3% dan Ganjar Pranowo 18,4%.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Ihsanudin mengatakan, survei LSI Denny JA tersebut telah menunjukkan keadaan sebenarnya di Jabar terkait kesukaan masyarakat terhadap Prabowo Subianto.
"Saya secara pribadi berpendapat bahwa survei ini memang satu teori yang menyampaikan keadaan sebenarnya. Saya hari ini masih sangat positif thinking masyarakat Jabar kesukaannya dan suaranya masih sangat condong kepada Prabowo Subianto," kata Ihsanudin saat dihubungi, Jumat (29/9/2023).
"Karena itu ya itulah yang sebenarnya suara masyarakat Jabar," imbuh dia.
Dengan tingginya tingkat elektabilitas berdasarkan hasil survei tersebut, Ihsanudin yakin target 80 persen suara atau kemenangan telak untuk Prabowo di Jabar bisa tercapai. Padahal menurutnya, mesin partai belum sepenuhnya bekerja untuk mendulang dukungan kepada Ketum Gerindra tersebut.
"Kita yang jalan baru mesin partai, caleg yang belum ditetapkan karena belum DCT, saya yakin ke depan fakta yang sebenarnya jauh lebih tinggi dibanding hari ini, bisa sampai kalau Gerindra menargetkan minimal 80% di Jabar Pak Prabowo," tegasnya.
Bahkan Ihsanudin mengungkapkan, jika sosok cawapres pendamping Prabowo nanti telah dipilih dan diumumkan, peluang Prabowo mendapat 80 persen suara sangat terbuka lebar.
"Ini survei kan belum ada pasangan apalagi setelah ada pasangan nanti, itu realistis kenapa survei bisa lebih tinggi dan perolehan suara nanti di 2024 bisa melebihi target apabila pasangan lain misalnya Ganjar salah menetapkan cawapres," jelas Ihsanudin.
"Kalau untuk Anies dengan pasangannya kan kelihatan tuh suaranya, ya karena itu saya yakin di Jabar ini untuk Pak Prabowo bisa 80% lebih," lanjutnya.
Menaruh Waspada
Meski begitu, Ihsanudin mengungkapkan Gerindra tetap bakal menaruh waspada dengan kandidat bacapres maupun partai lain di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo menjadi presiden.
"Ya kalau kewaspadaan itu salah satu kunci dalam setiap pertarungan ya kami akan selalu waspada hal-hal yang memang dimungkinkan ada pergerakan dari kandidat lain," ujarnya.
Dengan manaruh kewaspadaan, dia juga yakin seluruh kader Gerindra hingga simpatisan Prabowo akan jauh termotivasi untuk mengantisipasi dan bakal melakukan pergerakan yang jauh lebih efektif demi memenangkan Prabowo menjadi Presiden RI 2024-2029.
"Tapi kewaspadaan ini justru akan memotivasi kami Gerindra dan para pendukung Prabowo untuk mengantisipasi sehingga gerakan kami dipastikan bisa jauh lebih efektif, progresif dan evolusioner sehingga masyarakat merasakan betul Gerindra dan Prabowo punya kekuatan yang menjadi tawaran di hadapan masyarakat, ini pilihan terbaik," tutup Ihsanudin. (bba/orb)