Peran Jurnalis Warga Perkuat Narasi Lingkungan di Tahun Politik

Peran Jurnalis Warga Perkuat Narasi Lingkungan di Tahun Politik

Dini Putri - detikJabar
Kamis, 28 Sep 2023 23:30 WIB
Pelatihan jurnalis dan jurnalis warga yang diadakan oleh SIEJ di salah satu hotel di Bandung, Rabu (27/9/2023).
Pelatihan jurnalis dan jurnalis warga yang diadakan oleh SIEJ di salah satu hotel di Bandung, Rabu (27/9/2023). (Foto: Istimewa)
Bandung -

The Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia dengan dukungan Kedutaan Besar Amerika Serikat, menyelenggarakan pelatihan bagi jurnalis dan warga untuk penguatan penyampaian pesan isu lingkungan hidup selama tahun politik.

Kegiatan yang diikuti 20 jurnalis dan warga itu digelar di salah satu hotel di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, 26-27 September 2023.

"SIEJ memutuskan untuk mengawal tahun politik ini dengan mendorong narasi-narasi perubahan iklim yang menjadi tema yang harus diafirmasi para politisi dan publik yang mereka akan memberikan suaranya," kata Ketua Umum SIEJ, Joni Aswira, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joni mengatakan Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah mengindikasikan jika Indonesia berpotensi menderita kerugian senilai Rp 112,2 triliun akibat dampak krisis iklim sepanjang tahun 2023.

Perubahan iklim yang berujung pada bencana alam telah menggoyang rantai pasokan dan menimbulkan tekanan terhadap tingkat inflasi. Selain itu, kasus tersebut belum mencakup semua beban sosial dan masalah kesehatan yang harus dihadapi masyarakat.

ADVERTISEMENT

Bertolak dari kondisi tersebut, tahun politik menjadi momentum penting untuk menguatkan isu lingkungan di kalangan generasi muda dan masyarakat pada umumnya. Dia menilai media memiliki peran penting untuk membahas masalah tersebut.

"Harapannya, isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi perhatian bersama dan bisa menjadi perbincangan serta agenda yang diusung oleh para kandidat capres, pilkada maupun pileg yang akan bertarung di Pemilu 2024," ujar Joni.

Workshop sendiri digelar di lima kota yang mengalami kerusakan lingkungan, kawasan investasi sumber daya alam, dan daerah dengan kasus pelanggaran HAM, bencana dan kesenjangan sosial.

"Harapannya, jurnalis dan jurnalis warga mendorong komitmen dari penyelenggara Pemilu dan politisi lokal untuk membawa isu-isu lokal yang berkaitan dengan lingkungan ke dalam agenda politik," katanya.

Sementara itu salah satu jurnalis warga peserta pelatihan, Kahfi Ahmad mengatakan jurnalis warga memiliki peran penting yaitu sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi. Media dan jurnalis perlu berperan sebagai mitra yang erat dengan generasi muda dalam bidang lingkungan dan iklim.

"Peran jurnalis warga untuk memproduksi banyak berita-berita yang benar dan bermanfaat, khususnya bukan untuk parpol atau paslon tapi untuk warga, agar suara-suara warga dapat didengar oleh wakil-wakil mereka," Kata Kahfi.

Peserta lainnya Aghnia Qolbu menilai isu lingkungan menjadi agenda yang penting demi menjaga kerusakan lingkungan yang semakin parah.

"Setelah ikut pelatihan ini aku jadi lebih paham kalau lingkungan itu sangat penting dan menjadi aset, lingkungan itu kalau udah rusak sulit untuk dibetulkan lagi atau dikembalikan seperti kondisi semula, mau nggak mau kita harus bisa menjaga, karena sayang ya kalau uang habis untuk sesuatu yang sebenarnya bisa dicegah," Katanya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads