Peringatan Maulid Nabi menjadi momen untuk meningkatkan amal ibadah sesuai dengan tuntunan yang diberikan Nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah SWT yang menyempurnakan ajaran dari para nabi dan rasul sebelumnya.
Maulid Nabi kerap dijadikan umat muslim untuk meningkatkan ibadah dengan meneladani sosok Nabi Muhammad SAW. Tahun ini peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal tahun 1445 Hijriah jatuh pada Kamis 28 September 2023.
Banyak umat muslim melakukan kegiatan dan acara yang tujuannya mengingat Nabi Muhammad SAW di momen Maulid Nabi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak juga yang mempertanyakan apakah diperbolehkan jika berpuasa di hari Maulid Nabi?
Bolehkah puasa saat Maulid Nabi?
Mengutip ulasan Ustadz Ammi Nur Baits dalam konsultasi syariah, dijelaskan bahwa dari sekian banyak puasa, tidak ada yang namanya puasa hari maulid. Nabi Muhammad SAW maupun para sahabatnya tidak pernah dijumpai melaksanakan puasa di hari maulid.
Sehingga menjawab pertanyaan bolehkah puasa saat Maulid Nabi maka jawabannya adalah tidak perlu. Karena tidak ada puasa hari maulid, karena tidak dicontohkan oleh nabi maupun para sahabat.
Namun, karena Maulid Nabi 1445 H atau di tahun 2023 ini jatuh di hari Kamis, maka umat muslim bisa meniatkan untuk melaksanakan puasa sunah Kamis.
Sementara itu dalam sebuah penjelasan di video youtube terkait Maulid Nabi, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa Rasulullah SAW semasa hidupnya biasa puasa saat hari lahirnya.
Seperti diriwayatkan oleh Abu Qatadah al-Anshari r.a bahwa Nabi Muhammad SAW ditanyai tentang kebiasaannya berpuasa di hari Senin. Pada saat itu, nabi menjawab:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ
"Itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan hari aku diutus." (HR. Muslim).
Hikmah dari itu ialah, kita bisa mencontoh untuk berpuasa di hari lahir kita. Namun jika hari lahir kita bertepatan dengan hari yang tidak dibolehkan untuk berpuasa (yakni Jumat), maka bisa mengganti dengan amalan lain dengan mengambil hikmah yang sama dengan puasa.
"Misalnya kita lahir di hari Jumat, tapi karena Jumat tidak boleh puasa, kita tetap bisa menjaga diri seperti halnya saat puasa. Yakni dengan menjaga diri dari perbuatan maksiat dan banyak melakukan amalan soleh," kata Ustaz Adi Hidayat.
Nabi Muhammad SAW berpuasa di hari lahirnya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahirannya.
Dilansir dari website resmi Nahdlatul Ulama, kelahiran Nabi Muhammad SAW dapat diperingati dengan menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT. Rasa syukur tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai jenis ibadah, sebagaimana dikatakan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi berikut ini:
والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم
Artinya, "Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur'an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi kasih sayang," (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 63).
Salah satu ibadah yang disebutkan bisa dilakukan untuk mengekspresikan syukur akan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni berpuasa. Namun, puasa yang dimaksudkan bukan berarti puasa khusus hari maulid pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Itu dia penjelasan tentang puasa saat Maulid Nabi, semoga membantu!
(tya/tey)