Politisi partai Gerindra, Dedi Mulyadi mengungkap berbagai persoalan yang saat ini banyak dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Persoalan tersebut antara lain mulai dari infrastruktur jalan yang rusak, kesulitan warga saat berhadapan dengan bank emok atau rentenir, hingga soal gaji RT yang dinilainya masih sangat minim.
Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi saat hadir secara langsung dalam pagelaran wayang yang diadakan di lapangan Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jumat (22/9/2023). Dalam acara yang berlangsung hingga larut malam itu, Dedi menyebut banyak permasalahan di Kabupaten Cirebon yang memerlukan penanganan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ngomong sama wong Cirebon, itu ngomongnya kalau kemarau airnya kering, jalan masih pada jelek, terus masih banyak rumah yang tidak ada toiletnya. Termasuk rumah rakyat miskinnya banyak banget," kata Dedi Mulyadi.
"Yang berikutnya, gaji RT-nya Rp960 ribu per tahun. Kemudian bank emok (rentenir)-nya masih terjadi. Terus yang berikutnya masih pada ngga sekolah," tambah dia.
Menurut Dedi Mulyadi, beragam persoalan yang saat ini banyak dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten ini perlu mendapat penanganan serius dari pemerintah.
"Ini adalah problem-problem yang harus diselesaikan secara teknis," ucap Dedi.
Persoalan-persoalan tersebut pun disampaikan telah langsung oleh Dedi Mulyadi kepada Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto yang turut hadir dalam pagelaran wayang melalui sambungan telekonferensi.
Prabowo pun mengaku telah mencatat semua yang disampaikan Dedi Mulyadi terkait beragam persoalan yang selama ini dialami oleh masyarakat di Kabupaten Cirebon.
"Saya catat semua amanatnya. Kita perjuangkan bersama,"ucap Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu.
Awalnya, Prabowo Subianto menyampaikan optimistismenya dalam menatap Indonesia ke arah yang lebih baik. Ia mengatakan jika Indonesia punya kekayaan alam yang melimpah.
Prabowo pun berharap ke depan akan banyak generasi-generasi muda berkompeten yang bisa mengelola hasil kekayaan alam di tanah air untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Masa depan bangsa kita sangat baik, sangat cerah. Ternyata memang benar negara kita, bangsa kita kekayaannya luar biasa. Dan sekarang kita baru mengetahui, jika sebenar-benarnya kekayaan itu mampu kita kelola, dan akan kita kelola," tegas Prabowo.
Ke depan, Prabowo juga menyatakan ingin melihat anak-anak di Indonesia bisa memperoleh pendidikan yang lebih baik dan mendapatkan asupan gizi yang memadai dengan menyiapkan makan siang di sekolah dan pesantren.
"Itu tekad saya dengan dibantu oleh tokoh-tokoh seperti Kang Dedi Mulyadi," ucap Prabowo Subianto.
Soal Koalisi Ganjar-Prabowo
Usulan duet mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto di Pilpres 2024 kembali mencuat. Politisi partai Gerindra, Dedi Mulyadi enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut.
"Saya tidak mau berkomentar pada urusan-urusan yang bersifat perjodohan politik," kata Dedi Mulyadi saat ditemui di sela-sela acara pagelaran wayang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/9/2023) malam.
Menurut Dedi Mulyadi, soal adanya usulan duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto untuk Pilpres di 2024 mendatang, hal itu merupakan kewenangan dari para pimpinan partai koalisi yang memiliki hak untuk merumuskan.
"Biarkan partai-partai koalisi yang merumuskan. Kan dengan adanya partai koalisi, artinya ada satu kesatuan dalam pandangan partai untuk merumuskan," kata dia.
"Kalau Capresnya kan sudah disepakati. Tinggal Cawapresnya. Biarkan itu menjadi ranahnya para pimpinan partai koalisi," kata Dedi menambahkan.
Terlepas dari adanya usulan tersebut, Dedi Mulyadi yang dikenal sebagai tokoh Sunda itu justru berharap para pemimpin bisa melakukan dialog-dialog secara langsung dengan masyarakat setiap daerah. Menurut dia, dialog tersebut salah satunya bisa dilakukan melalui pagelaran berbagai macam kesenian.
"Kalau dalam pandangan saya, hari ini adalah mari kita membuka ruang publik dialog antara pemimpin dan rakyat melalui media-media seni yang sederhana," ucap Dedi Mulyadi.
(yum/yum)