Api di Gunung Jayanti, Palabubanratu, Kabupaten Sukabumi masih merambat. Selain kobaran api, warga juga khawatir adanya hewan liar dari hutan Gunung Jayanti yang masuk ke permukiman warga.
Sekadar diketahui, kawasan hutan Gunung Jayanti sebagian masuk ke kawasan Perhutani, Palabuhanratu. Jenis pohon sendiri beraneka ragaman alias campuran. Kondisi kemarau ditambah hembusan angin membuat nyala api cepat merambat.
"Warga jam 14.00 WIB awalnya melihat asap, asap dari bawah kemudian tiba-tibà meluas ke atas hembusan àngin juga ke atas," kata Rizky (31) warga yang berada di sekitar Perumahan Jayanti Asri, Jumat (22/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas |
Rizky mengatakan, warga saat ini berjaga-jaga di sekitar pinggiran Gunung Jayanti untuk memantau nyala api. Selain itu mereka juga khawatir adanya hewan liar masuk ke permukiman.
"Masyarakat sih takutnya hewan liar dari habitat aslinya seperti babi itu turun ke sini ke permukiman warga. Saat ini api membakar hampir setengahnya membakar area gunung. Hampir mau merambat ke bawah juga, yang dikhawatirkan takut hewan buas aja sih," ujar Rizky.
Hingga sekitar pukul 22.00 WIB, masih terlihat personel gabungan bersiaga di area kantor BMKG Obeservatori Geofisika Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Kapolres Sukabumi AKBP Maruli Pardede dan Dandim 0622 Letkol Infanteri Anjar Ari Wibowo masih berada di lokasi.
Kapolres Maruly mengatakan upaya pemadaman terkendala sulitnya jangkauan atau akses menuju titik api. Kepolisian saat ini masih melakukan isolir di rambatan api yang mengarah ke permukiman dan objek vital.
"Kalau sekarang menjangkau ke sana enggak bisa upaya dari kita saat ini mengisolir titik api agar tidak merembet lebih jauh, mendekati permukiman atau objek vital," kata Maruly.
"Posisi trek menuju lokasi berupa jurang, dan bebatuan yang mudah ambrol ya, jadi untuk sementara kita berupaya mengisolir api," sambungnya.
(sya/yum)