Kebakaran di Gunung Jayanti Meluas, Petugas Siaga di Kantor BMKG

Kebakaran di Gunung Jayanti Meluas, Petugas Siaga di Kantor BMKG

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 22 Sep 2023 23:00 WIB
Api Gunung Jayanti Merambat, Personel Gabungan Bersiaga di Kantor BMKG
Api Gunung Jayanti Merambat, Personel Gabungan Bersiaga di Kantor BMKG (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Personel gabungan terlihat berjaga di area kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kantor Observatori Geofisika Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Pantauan detikJabar di sekitar lokasi hingga sekitar pukul 20.34 WIB terlihat dua unit kendaraan pemadam, satu unit water canon milik Polres Sukabumi terlihat berjaga di dekat titik api yang berlokasi tepat di belakang kantor BMKG.

Terlihat Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, Komandan Kodim 0622 Letkol Infanteri Anjar Ari Wibowo memonitor langsung api yang membakar area hutan Gunung Jayanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil Damkar sudah standby, dari TNI Polri standby, ada tambahan mobil Damkar dari PLTU kita berusaha berjibaku memadamkan dan mengisolir titik-titik api kan sekarang, sporadis dan sulit terjangkau oleh alat pemadam api," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, Jumat (22/9/2023).

Menurut Maruly, jauhnya jangkauan titik api tidak mungkin tersentuh oleh kendaraan pemadam. Pihaknya saat ini fokus menghentikan rambatan api.

ADVERTISEMENT

"Sekarang kita menyiapkan bagaimana caranya bagaimana titik api ini tidak merambat lebih jauh apalagi sampai ke permukiman, itu yang kita antisipasi. Dari kepolisian saya perintihkan Kasat Sabhara satuan setingkat kompi, kemudian dari Kodim 0622, Koramil kita berjjbaku dengan warga sekitar dan damkar," ujar Maruly.

Lakukan Penyelidikan

Kepolisian juga menyelidiki penyebab nyala api di Gunung Jayanti, polisi sudah menemukan indikasi awal soal dugaan penyebab kebakaran tersebut.

"Saya sudah perintahkan kasat reskrim ada informasi yang mencoba, ini baru indikasi, titik awal api dari mana apa terbakar atau di bakar dengan sengaja itu masih penyelidikan," jelas Maruly.

"Fokus sekarang mengisolir titik api yang tersebar jangan sampai ini meluas ke area yang berbahaya," imbuhnya.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads